Alih Kodal dari Divisi Infanteri I Kostrad, Jawa Barat, kepada Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari, Kabupaten Malang. Pengalihan rutin digelar dua tahun sekali ini, dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kepada wartawan, Panglima TNI menegaskan, PPRC dibentuk sebagai satuan pengendali dan antisipasi ancaman faktual atau nyata.
![]() |
Kesiapan dan antisipasi, lanjut dia, adalah tujuan utama hadirnya PPRC. Mengacu kepada buku petunjuk, setiap dua tahun digelar pergantian Alih Kodal.
"Esensinya menyiapkan operasi secara cepat, berikut juga antisipasinya. Menghadang dan melumpuhkan gerakan separatis dengan munculnya ancaman nyata," beber Panglima.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga membeberkan, rencana pendirian satuan tempur baru, yakni Divisi Infanteri 3 Kostrad, dan Pasmar-3.
Wilayah yang dipilih adalah Indonesia bagian timur. "Sudah menjadi bagian rencana kerja, akan dibentui Divisi 3 Kostrad dan juga Pasmar-3 di wilayah timur Indonesia. Rencana Mako, ditempatkan di Makassar, untuk satuan tempurnya ada di Sorong, Papua," bebernya.
![]() |
Marsekal Hadi juga menegaskan, netralitas TNI dalam menghadapi tahun politik. Dia memastikan bersama Polri menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tahun politik, kami sampaikan netralitas TNI, komitmen yang akan terus dijaga. Dan membantu Polri dalam kesiapan pengamanan pemilu serta menjaga keutuhan NKRI," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini