"Selain beribadah, kami juga menciptakan rasa nyaman bagi ulama karena hadir kepolisian di sana. Atas isu-isu yang berkembang yakni penyerangan ulama, kita tepis isu itu," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan kepada detikcom, Jumat (23/2/2018).
Upaya tersebut kata Rudi sengaja dilakukan, selain untuk mengantisipasi isu penyerangan terhadap ulama juga sebagai bentuk silaturahmi dan meningkatkan komunikasi pada ulama serta masyarakat.
"Kami mulai dengan salat subuh berjamaah, bhabinkamtibmas dan kapolsek hadir. Tentunya tidak bisa seluruh masjid, akan dilakukan secara bergantian di masjid dan musala," ungkap Rudi.
Menurut mantan Dirreskrimsus Polda Sumatera Selatan ini, salat berjamaah serta peningkatan silaturahmi dengan ulama dan masyarakat juga untuk mengantisipasi permasalahan selama tahun pilkada.
"Terutama menghadapi pilkada, komunikasi dan kedekatan terus kami bangun. Agar tidak ada permasalahan yang tidak selesai, karena kedekatan dengan komunikasi maka permasalahan bisa selesai," pungkas Rudi. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini