.webp)
Dari data yang berhasil dihimpun dari BPBD Kabupaten dan Kota Pasuruan, total 8.740 rumah terdampak banjir. Ribuan rumah tersebut tersebar di 4 kecamatan.
"Data sementara di Kecamatan Kraton dua desa banjir. Di Desa Tambakrejo sebanyak 1.300 KK (kepala keluarga) dan Desa Klampisrejo sebanyak 80 KK terdampak. Banjir mencapai 1 meter," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Kamis (22/2/2018).
Selain itu, banjir juga merendam 820 rumah di Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek. Ketingian banjir di desa ini mencapai 80 cm.
Sementara di Bangil, 900 KK di Desa Tambakan, 1.300 KK di Kelurahan Kalianyar, 540 KK di Kelurahan Kalirejo dan 300 KK di Kelurahan Manaruwi, juga terendam banjir. Ketinggian banjir di Bangil antara 30-120 cm.
Sementara di Kota Pasuruan, sebanyak 3.500 rumah di Kelurahan Randusari dan Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, terendam banjir setinggi 1-2,5 meter. Di Desa Tambakrejo, Kelurahan Kalianyar serta di Kelurahan Randusari dan Karangketug, sejumlah warga sempat dievakuasi.
"Ada 3 dapur umum yang didirikan, masing-masing di Kantor Dinas Sosial, Mako PMI Bangil dan rumah Kades Sukorejo. Ada sekitar 1.700 nasi bungkus," terang Kasi Pengendalian dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Pasuruan, Dimas Tri.
Sementara Kepala BPBD Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah mengungkapkan, pihaknya bersama dinas sosial juga mendirikan 2 dapur umum.
"Masing-masing di kantor dinsos dan kantor Kecamatan Karangketug. Kami siapkan 4.000 nasi bungkus," terang Yanuar.
Banjir di Pasuruan akibat meluapnya Sungai Welang dan sungai di Bangil. Sungai meluap akibat hujan lebat merata di Kecamatan Prigen, Pandaan, Sukorejo, Purwosari, Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang dan Wonorejo, pada Rabu (21/2) mulai pukul 22.00 WIB hingga Kamis (22/2) pukul 01.00 WIB. Luapan sungai kali ini lebih besar dari peristiwa sebelumnya. (fat/fat)
