"Saya mau berangkat sekolah, terjebak banjir. Ya apa boleh buat," kata Fian, siswa SMKN 1 Bangil, yang ditemui di sekitar Simpang Tiga Karangketug, Kamis (22/2/2018).
Fian yang merupakan pelajar asal Kota Pasuruan. Ia berangkat ke Bangil pukul 06.00 WIB. Namun ia terjebak banjir.
"Banjirnya sangat tinggi, nggak bisa diterobos," ungkapnya.
![]() |
Hal yang sama dialami Andre, seorang karyawan di salah satu perusahaan di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Ia terpaksa mengurungkan niat berangkat kerja karena banjir.
"Biasanya (pada banjir-banjir sebelumnya) saya terobos pakai motor masih bisa. Tapi sekarang nggak bisa," terangnya.
Fian dan Andre merupakan satu dari puluhan pelajar dan karyawan yang gagal berangkat. Para pekerja dan pelajar lain tampak pasrah menunggu air surut.
Sejumlah warga yang tak sabar memilih naik becak yang disediakan warga. Mereka rela membayar sejumlah uang untuk menyeberang.
![]() |
"Kami nggak mematok harga. Terserah mereka," ujar Mudin, salah seorang warga yang membantu warga menyebrangkan dengan becak.
Selain itu merendam jalan raya, banjir juga merendam ribuan rumah di Kelurahan Karangketug dan Desa Tambakrejo. Tampak anak-anak bermain dalam banjir.
"Ya nggak sekolah. Sekolahnya kebanjiran," ujar Nia, siswa kelas 3 SDN Karangketug II.
Hingga pukul 10.55 WIB, banjir masih merendam jalan raya dan pemukiman. Polisi belum membuka jalur pantura yang menghubungkan Surabaya-Probolinggo tersebut.
"Sudah mulai surut, tapi yang di tengah itu masih tinggi. Jalur belum bisa dibuka," kata Kasat Lantas Polresta Pasuruan, AKP Kadek Ary Mahardika, di lokasi.
Kadek mengungkapkan, pihaknya menerjunkan seluruh personel lantas untuk mengatur kendaraan.
"Kendaraan dari timur dialihkan ke Kebonagung selanjutkan ke Purwosari. Namun di jalur tersebut jalan juga rusak (karena proyek Umbulan). Jadi kami berusaha keras agar kendaraan tetap mengalir," terangnya.
Pantauan detikcom, kendaraan masih menunpuk di dalam kota, mulai titik banjir hingga Jalan Erlangga Kota Pasuruan. Sementara kendaraan juga merambat di jalu pengalihan Kebonagung dan Warungdowo. (fat/fat)