Wisata alam yang satu ini terletak di lereng Gunung Welirang, tepatnya di Desa Sendi, Pacet, Mojokerto. Untuk menjangkaunya, dibutuhkan tubuh yang fit karena harus menyusuri jalan setapak yang membelah hutan selama sekitar 30 menit.
Di sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi hijaunya hutan belantara di Taman Raya Raden Soerjo yang masih asri. Udaranya yang sejuk khas pegunungan, bakal memanjakan para pengunjung.
Medan jalan setapak ini kebanyakan landai. Hanya terdapat beberapa turunan yang cukup curam. Sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati, terlebih lagi saat hujan karena pastinya licin.
![]() |
Gemuruh aliran sungai akan menuntun pengunjung ke area hutan Petung Sewu. Sampai di lokasi, lelah para pengunjung akan terbayar dengan indahnya panorama ribuan pohon bambu yang rimbun dan hijau.
Bambu yang tumbuh subur di hutan ini hanya jenis Betung atau Petung. Oleh sebab itu, pengelola menamai wisata alam ini dengan Petung Sewu, atau Petung Seribu.
Bentuk bambu yang tumbuh lurus, menciptakan panorama yang menawan. Ditambah lagi tanah hutan di bawahnya kebanyakan tertutup rerumputan yang hijau menjadi permadani alami.
"Udaranya segar karena masih alami, hutan bambunya juga indah untuk foto selfie," kata Almanda (21), wisatawan lokal kepada wartawan di Wisata Petung Sewu, Kamis (22/2/2018).
![]() |
Selain itu, sungai yang membelah hutan Petung Sewu ini juga bisa untuk melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Air dari Gunung Welirang ini nampak jernih. Gemericik aliran sungai menambah suasana alam bebas begitu kental.
"Perjalanan ke lokasi lumayan ekstrem, setelah sampai di lokasi lega karena tempatnya bagus," ujar Alamanda.
Di wisata alam Petung Sewu ini, wisatawan bebas berswafoto. Pengunjung bisa memilih latarbelakang hutan bambu atau sungai. Tempat ini juga cocok untuk kamping bersama keluarga.
Jagawana Tahura R Soerjo Erik Arbyasa menuturkan, hutan bambu Petung ini mencapai puluhan hektare. Pihaknya berharap, dibukanya Petung Sewu sebagai objek wisata alam sekaligus mengedukasi masyarakat.
![]() |
"Harapan kami bisa mengedukasi masyarakat, pelajar atau mahasiswa terkait pentingnya pelestarian hutan bambu," terangnya.
Agar menjadi objek wisata favorit, masih diperlukan sejumlah sentuhan. Salah satunya terkait banyaknya bambu yang tumbang berserakan di area hutan. Selain membuat kesan kotor, juga menggangu pengunjung yang ingin menyusuri hutan.
"Ke depan akan kami buat joging track atau jalur sisir hutan Petung Sewu supaya pengunjung bisa menelusuri hutan bambu ini," tandasnya.
Untuk bisa masuk ke hutan Petung Sewu, pengunjung cukup membayar ongkos parkir kendaraan Rp 5 ribu. Tentunya tarif yang murah untuk berwisata.
Jika anda tertarik mengunjungi wisata ini, jangan lupa selalu membawa payung atau jas hujan. Pasalnya, hujan bisa setiap saat mengguyur kawasan ini. Selain itu, perlengkapan kamping harus membawa sendiri karena pengelola belum menyediakan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini