Sebelumnya, saat rapat pembahasan persoalan APBD dengan Forpimda Jember, Forpimda Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Selasa (20/2/2018) sempat deadlock. Namun, suasana mencair setelah mereka dikumpulkan di ruang kerja gubernur.
Rapat tersebut tertutup bagi media. Namun rapat belum juga menyelesaikan persoalan antara bupati dengan dewan.
Kemudian, Soekarwo mengajak seluruh forpimda Jember, Forpimda Provinsi Jatim berkumpul di ruang kerja gubernur. Selang beberapa menit kemudian, mereka selesai dan Bupati Faida bersalaman dengan Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi dan pimpinan dewan lainnya, bersalaman dan berfoto bersama dengan Forpimda Jatim dan Jember di ruang kerja gubernur.
Setelah itu, mereka dengan tersenyum berjalan masuk ke ruang rapat. Tak lama kemudian, Kapolda Jatim dengan nada canda menggelandang Bupati Faida dan Wakil Ketua DPRD Jember Ayub, untuk menyampaikan statmennya dihadapan wartawan.
"Wes iki onok bupati ambe wakil ketua dewan wawancaraono (Sudah, ini ada bupati dan wakil ketua dewan silahkan diwawancarai)," kata Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin, yang hadir dalam rapat. Aksi kapolda bersama bupati dan dewan itu membuat gelak tawa forpimda lainnya.
Bupati Faida maupun Wakil Ketua DPRD Ayub, saling menunjuk untuk memberikan keterangan awal di media.
"Pak Ayub saja biar yang menjelaskan," kata Faida.
"Ah, bupati lah," jawab Ayub.
Faida pun akhirnya memberikan keterangan pers kepada media di gedung Grahadi, usai pertemuan antara Forkompimda Jember dengan Forkompimda Jatim.
"Ya tadi saya menjelaskan pada forum, pada intinya ya yang tidak boleh pembangunan terhambat. Karena, ini sekarang keinginannya sama. Ya mari, kalau keinginannya sama. Tapi tadi justru yang didapat adalah pertemuan malam ini menguatkan komunikasi antara provinsi, daerah bahwa ini akan dibahas bersama-sama," tuturnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Soekarwo yang memfasilitasi pertemuan pada malam ini.
"Intinya, besok di Jember kita akan bahas, kita akan akomodir niat baik dari teman-teman, bahwa tidak akan menghambat perda APBD," jelasnya.
Perseteruan antara Dewan dengan Bupati ini sudah berlangsung lama, bahkan, tahun 2018 sudah memasuki dua bulan, masih belum digedok APBD 2018. Ditanya, apakah pertemuan malam ini sudah ada 'islah' perdamaian.
"Ini bukan tanda kutip. Iki islah temenenan (Ini islah sungguhan)," terangnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi mengatakan, bahwa dewan komitmen sejak awal pembahasan APBD. Pihaknya juga akan membahas APBD 2018 dengan mendapatkan 'pengawalan' dari Asisten I Setdaprov Jatim.
"Asisten I bersama dengan Komisi A DPRD Jatim untuk bareng-bareng, titik-titik mana yang perlu pembahasan bareng. Saya yakin satu-dua hari selesai," kata Ayub.
Ditanya target penggedokan APBD Tahun 2018 Kabupaten Jember. Katanya, pembahasan RAPBD tidak bisa seperti bikin sulap. pasti ada tahapan-tahapannya.
"Sebenarnya nggak ada yang alot. Tadi sudah disampaikan pak gubernur bahwa, komunikasi yang kurang. Lah ini, makanya kita akan komunikasi biar ada chemistry. Pasti clear," terangnya.
Komunikasi yang baik itu wajib dilakukan antara pemkab dengan dewan.
"Ya wajib lah, namanya pemerintahan dengan dprd," jelasnya. (roi/bdh)











































