Petani di Jember Usir Hama dengan Tanam Bunga

Petani di Jember Usir Hama dengan Tanam Bunga

Yakub Mulyono - detikNews
Senin, 19 Feb 2018 16:04 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Mengusir hama tanaman tidak selalu harus dengan insektisida atau obat-obatan. Ada cara lebih alami dan ramah lingkungan yang bisa dilakukan. Yakni dengan menanam bunga di sekitar lahan pertanian. Seperti yang dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Rukun Tani di Kecamatan Wuluhan. Mengantisipasi menyebarnya hama tanaman, mereka menanam bunga jenis Refugia.

"Penanaman bunga ini untuk mencegah hama dari tanaman sekaligus juga mengurangi biaya produksi pertanian. Cara seperti ini cukup efektif mengurangi hama," kata Ketua Poktan Rukun Tani, Khoirul Anam, Senin (19/2/2018).

Anam menceritakan, penanaman bunga untuk mengusir hama berawal dari mengikuti kegiatan workshop di Politeknik Negeri Jember. Temanya saat itu yakni pengendalian hama dengan biaya yang lebih murah. Karena selama ini petani pada umumnya memakai obat-obatan yang harganya cenderung mahal. Demikian juga dampak bagi kesehatan juga kurang bagus.

Dalam workshop itu, petani dikenalkan dengan cara yang lebih alami dalam mengendalikan hama tanaman. Yakni dengan menanam bunga jenis Refugia.

"Waktu workshop itu kita dapat pengarahan dari PPL dan pendamping kita, dan juga melihat lokasi pertanian lainnya yang sudah memberdayakan proses ini. Akhirnya di kelompok kami kita laksanakan. Kita coba pertama kali cara ini di kelompok tani Rukun Tani dari 8 Poktan yang ada di Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan," ujar Anam.

Anam mengatakan, manfaat tanaman Refugia bisa sebagai pengendali atau musuh alami dari hama. Jika dengan cara disemprot obat, hama memang bisa kabur, tetapi masih bisa meninggalkan telur. Kalau dengan cara menanam bunga, telur itu tidak sampai menetas karena sudah diisap musuh alami yang berkembang biak pada bunga Refugia ini.

"Meskipun hama berada di tanaman petani, tetapi pengendaliannya lebih mudah. Karena musuh alaminya ini akan mencari sendiri hama-hama yang merusak tanaman petani. Kita ini masih tahap awal proses, dan kita hanya membudidayakan hanya sepanjang jalan Ahmad Yani dengan panjang kurang lebih 200 meter di sepanjang jalan," terang Anam.

Jika sebelumnya tanaman padi mulai tanam hingga berisi buah padi biasanya dilakukan tiga kali penyemprotan, tetapi dengan adanya Refugia, penyemprotan hanya dilakukan sekali. Hasilnya, hama bisa dikendalikan.

"Untuk jenis bunga yang kita tanam itu banyak sekali, kebetulan sementara kita tanam jenis Goldmeri, bunga Matahari, bisa juga Kenikir," kata Anam.

Selain bermanfaat mengusir hama, bunga ini juga menambah keindahan areal persawahan. Sehingga memiliki nilai lebih.

"Karena ini untuk keindahan, maka kita pakai bunga. Begitupun juga bunga lain juga bisa, malah kita tanam bunga Pacar Banyu. Jadi tergantung dari harga bibitnya, apabila ada pembibitan bunga lainnya malah lebih enak. Bahkan kami berencana nanti akan menanam bunga Suko," ungkap Anam.

Anam menjelaskan, sementara kelompoknya masih menanam sekitar seribu lebih Refugia karena masih tahap awal. Sekarang ini tanaman tersebut sudah mulai berbunga.

"Mungkin nanti musim kemarau kita perbanyak tanaman Refugia. Karena musim kemarau populasi hama sangat meningkat, jadi mungkin bisa dibantu pengendaliannya lewat Refugia ini," terang Anam.

"Kita targetkan pengaruh dari tanaman Refugia mencakup sekitar satu hektar, dari titik tanaman bunga itu. kami ke depan akan memperbanyak populasi bunga, karena di kelompok kami selain tanaman padi juga ada tanaman seperti gubis, cabai dan lain sebagainya," pungkas Anam. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.