Sidak Sekolah, Anggota DPRD Ini Temukan Keranda di Gudang

Sidak Sekolah, Anggota DPRD Ini Temukan Keranda di Gudang

Muhajir Arifin - detikNews
Senin, 19 Feb 2018 14:09 WIB
Anngota dewan saat menemukan keranda di gudang sekolah/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Anggota Komisi I DPRD Kota Pasuruan menemukan keranda mayat disimpan di gudang SDN Trajeng II, Kecamatan Panggungrejo. Penemuan keranda dan peralatan untuk mengurus orang mati ini membuat anggota dewan miris.

"Kami datang ke sini sebenarnya menindaklanjuti keluhan dan laporan warga dan pihak sekolah, karena sekolah ini mengalami penurunan siswa setiap tahun. Dulu sekolah ini punya 400 hingga 600 siswa sekarang tinggal 120. Namun saat kami datang, kami menemukan tempat keranda," kata salah satu anggota Komisi I DPRD Kota Pasuruan yang melakukan inspeksi mendadak (sidak), Farid Misbah, di lokasi, Senin (19/2/2018).

Farid sangat menyayangkan keberadaan keranda tersebut, karena berada di dalam lingkungan sekolah. Ia pun berharap ada solusi untuk hal tersebut.

"Begini kalau pendidikan itu kan ada kepala sekolah atau guru, kurikulum, siswa, sarana prasarana dan lingkungan yang mendukung. Adanya keranda ini tentu mengganggu lingkungan sekolah," terangnya.

Arini, siswa kelas 5 SDN setempat saat berbincang dengan detikcom mengakui jika dia mengetahui adanya keranda yang tersimpan di gudang sekolah. Ia pun mengaku ketakutan saat ingat keranda itu.

"Ya takut. Kalau ingat ada itu, takut," ujar Arini, yang disambut anggukkan teman-temannya.

Pantauan detikcom, tempat keranda mayat tersebut berada di bagian depan ujung barat. Tempat tersebut berada di dalam pagar sekolah. Bangunan tersebut tertutup toilet dan gedung sekolah yang sudah tak terpakai sehingga tak terlihat mencolok.

Untuk mencapai ke bangunan tempat keranda harus melewati lorong sepanjang 15 meter. Selain ada keranda dan dipan, juga terdapat tong-tong air yang tampak berserakan. Bangunan tempat keranda tak memiliki pintu. Meski lokasi tersebut diberi gerbang terbuat dari seng dan dikunci di bagian ujung.

Tempat keranda tersebut milik warga sekitar. Warga di lingkungan padat tersebut menaruhnya di sekolah karena tak memiliki tempat.

"Ini sebenarnya sudah sangat lama di sana, kalau tidak salah sejak 1990 an. Warga menaruhnya di sana karena tak ada tempat. Pihak sekolah dulu juga nggak bisa menolak," kata Mulyono, salah satu petugas penjaga sekolah.

Mulyono yang sudah puluhan tahun bekerja di sekolah tersebut mengungkapkan, karena adanya keranda tersebut. Meski demikian pihak sekolah tak bisa berbuat apa-apa.

"Sebenarnya banyak anak yang bilang takut, meski juga banyak yang tak mempermasalahkannya. Ya karena itukan milik warga, sekolah juga tak bisa apa-apa," terang pria yang juga memegang kunci tempat keranda tersebut. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.