Beruntung 5 penumpang di dalamnya selamat, meski mobil warna hitam tersebut ringsek. Kini pasca kejadian itu, PT KAI Daop 9 Jember menutup perlintasan liar tak berpalang pintu di seluruh wilayah. Hasilnya, saat ini ada 20 perlintasan liar sebidang ditutup.
"Kita turut prihatin dengan adanya insiden kecelakaan kemarin. Padahal saat ini kita sedang gencar-gencarnya melakukan penutupan. Sejak Januari-Februari ini kita sudah menutup 20 perlintasan liar sebidang dengan lintasan kereta," ujar Lukman Arief, Manager Humas Daop 9 Jember, kepada detikcom, Senin (19/2/2018).
Meski begitu, kata Lukman, masih banyak perlintasan KA liar dan tak berpalang pintu yang ada di wilayah paling ujung Timur Pulau Jawa ini. Total saat ini masih ada 256 perlintasan liar yang dibuka masyarakat sendiri.
"Yang kita tutup itu perlintasan di bawah 2 meter. Ini sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian. Harusnya perlintasan tak dibuat sebidang. Harus dibuat underpass atau flyover. Tapi kan susah dan mahal," tambahnya.
Sementara untuk perlintasan liar yang lebih dari 2 meter, jelas dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait. Ini sebagai antisipasi gejolak sosial di masyarakat saat penutupan perlintasan liar tersebut.
"Sedangkan yang lebih 2 meter kita koordinasi dengan pemerintah terkait cq Dishub masing-masing kota dan kabupaten. Kita tidak berjalan sendiri. Soalnya (penutupan) pasti ada dampak sosial ke masyarakat," pungkasnya.
Sementara kesadaran masyarakat saat melintas di perlintasan liar disayangkan oleh salah satu anggota Rail Fans Banyuwangi, Dwiko. Menurutnya, masyarakat lebih baik mengalah memutar agak jauh ke perlintasan KA resmi. Meski memutar, tapi keselamatan saat berkendara terjamin.
"Kalau pun terpaksa melalui perlintasan liar ya harus tengok kanan kiri, apakah ada kereta yang melintas apa tidak," ujarnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini