Sebelumnya, alat parkir meter ini telah dipasang di beberapa titik di pusat kota. Seperti di area Balai Kota Surabaya.
"Mohon bantuan untuk membantu kota dengan menggunakan fasilitas parkir meter memakai uang elektronik, karena potensi penghasilan dari parkir di Taman Bungkul ini besar sekali," kata Risma di sela mengajak masyarakat beralih menggunakan uang elektronik parkir meter, Minggu (18/2/2018).
Dia menilai potensi parkir di Surabaya, khususnya di Taman Bungkul sangat tinggi. Namun, sayang belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Lantaran proses akuntabilitasnya yang dirasa belum maksimal.
![]() |
Padahal, lanjut Risma, penggunaan uang elektronik di parkir meter ini sangat pas. Sebab selama ini penghasilan daerah dari parkir tidak bisa dipantau. Itu menyebabkan hilangnya peluang karena masyarakat menggunakan fasilitas yang tidak bisa dikelola dan dipantau secara elektronik.
"Ini akan berakibat dengan terjadinya banyak kebocoran pendapatan parkir. Jika masyarakat melakukannya dengan tertib, pelaksanaan parkir meter untuk akuntabilitasnya akan semakin baik," jelas Risma disambut tepuk tangan pengunjung Car Free Day.
Risma berharap fasilitas ini bisa memudahkan pengunjung Taman Bungkul dalam memarkir kendaraannya. Ke depan, dia juga akan membangun beberapa parkir meter di ruas jalan lain di Surabaya.
"Kan tidak mungkin melebarkan jalan terus. Kita juga akan mengoptimalisasi fungsi jalan, sehingga tidak ada parkir di badan jalan dan penggunaan jalan jadi optimal," tambahnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini