Ini Harapan Warga Syiah di Pengungsian untuk Gubernur Jatim Baru

Ini Harapan Warga Syiah di Pengungsian untuk Gubernur Jatim Baru

Suparno - detikNews
Kamis, 15 Feb 2018 19:21 WIB
KPUD Sampang melakukan coklit dan sosialisasi (Foto: Suparno)
Sidoarjo - Persoalan warga syiah asal Sampang, Madura hingga saat ini belum terselesaikan. Mereka masih mengungsi di rumah susun di Puspa Agro Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Tajul Muluk, salah satu tokoh syiah, berharap siapapun yang akan memimpin Jawa Timur dan memimpin Kabupaten Sampang, hendaknya mampu menyelesaikan kasus syiah.

"Kami bersama 81 KK, terdiri dari 338 jiwa warga syiah yang menempati rusunawa selama lima tahun ini, berharap bisa kembali ke kampung halaman," kata Tajul Muluk kepada wartawan di rusunawa Jemundo Taman Sidoarjo, Kamis (15/2/2018).

Tajul menambahkan pada gelaran Pilkada 2018, warga syiah yang masih mengungsi ini siap memberikan hak pilihnya. Tajul berharap warga yang tinggal di Rusun Jemundo ini bisa memilih langsung di kampung halaman.

"Warga syiah yang masih mengungsi ini siap untuk memberikan hak pilihnya. Namun siapapun yang menjadi pemimpinnya harus mampu menyelesaikan kasus syiah," tambah Tajul.

Sementara itu di tempat yang sama, KPUD Sampang hari ini melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) dan sosialisasi terhadap ratusan pengungsi Syiah yang menempati rusunawa di Puspa Agro Taman Sidoarjo.

Menurut Ketua KPUD Sampang Syamsul Muarif, pencocokan dan penelitian serta sosialisasi bagi pengungsi Syiah yang berada di Sampang berdasarkan edaran KPU nomor 60 tahun 2018, dan Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2018 tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah.

"Sesuai tahapannya, saat ini kami melakukan sosialisasi dan Coklit bagi pengungsi Sampang yang ada di Sidoarjo," kata Syamsul.

Syamsul menambahkan dalam pendataan ini diharapkan para pengungsi bisa menggunakan hak pilihnya serta berpartisipasi pada Pilkada yang jatuh pada 27 Juni 2018 mendatang. Menurutnya, coklit itu dilakukan jika memang ada pengungsi (warga) yang berada di luar daerah tempat dia tinggal.

"Total pengungsi Syiah yang ada di Sidoarjo sekitar 338 jiwa. Sedangkan untuk jumlah jiwa yang memiliki hak pilih sekitar kurang lebib 250 an orang. Tergantung coklit nanti," tambah Syamsul.

Adapun mekanisme pemungutan suara yang akan dilakukan bagi pengungsi Syiah pada Pilkada mendatang, lanjut Syamsul, sebagaimana ketentuan KPU harus dilakukan pemilihan di daerah-daerah terdekat (tempat tinggal).

Masih kata Syamsul menjelaskan, secara otomatis mereka memilihnya di Sampang. Kalau pun ada ketentuan berbeda maka akan diputuskan kembali bagaimana mekanisme pemungutan suara bagi kelompok pengungsi. Yang jelas, secara regulasi mereka harus mencoblos di daerah pemilihan masing-masing.

"Baru kali ini para pengungsi menggunakan hak suaranya di daerah pemilihannya sendiri, kami akan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Agar membantu secara khusus kepada mereka dalam menggunakan hak pilihnya di Sampang," jelasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.