Jumlah Pernikahan Dini di Lamongan Masih Tinggi, Ini Sebabnya

Jumlah Pernikahan Dini di Lamongan Masih Tinggi, Ini Sebabnya

Eko Sujarwo - detikNews
Rabu, 14 Feb 2018 11:37 WIB
Jumlah Pernikahan Dini di Lamongan Masih Tinggi, Ini Sebabnya
Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lamongan (Foto: Eko Sujarwo)
Lamongan - Pernikahan usia dini di Lamongan masih terbilang tinggi meski setiap tahun mengalami penurunan. Tahun 2017, pasangan nikah dini di Lamongan ada sebanyak 10 ribu pasangan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lamongan Hamdani Azhari mengatakan sebenarnya jumlah pernikahan dini di Lamongan pada beberapa tahun terakhir sudah mengalami penurunan. Tahun 2015, kata Hamdani, tingkat pernikahan dini mencapai 13 ribu pasangan dan di tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 12 ribu pasangan.

"Tahun 2017 ini sebenarnya juga mengalami penurunan, yaitu menjadi 10 ribu pasang," ungkap Hamdani kepada wartawan di kantornya di Jalan Veteran Lamongan, Rabu (14/2/2018).

Dikatakan oleh Hamdani, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pernikahan usia dini di Lamongan masih tinggi, diantaranya karena faktor tingkat pendidikan, budaya nikah usia muda, serta akibat dampak dari pergaulan.

"Tahun 2018 ini kami berharap adanya penurunan jumlah masyarakat Lamongan yang melakukan pernikahan dini, yakni hanya berkisar 8 ribu pasangan," terang Hamdani.

Menurut Hamdani, pihaknya terus melakukan upaya agar jumlah pernikahan dini tersebut semakin menurun. "Beberapa upaya kami lakukan untuk menekan jumlah pernikahan dini tersebut diantaranya dengan Program Kampung KB," ungkap Hamdani yang menjelaskan konsep Kampung KB ini bertujuan menekan jumlah pertumbuhan penduduk dan juga untuk mencegah pernikahan usia dini.

Di sisi lain, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan FOKAL IMM Lamongan, Khumaida mengatakan bahwa masyarakat juga memiliki peranan penting dalam penanggulangan pernikahan dini.

"Masyarakat harus menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dari pasangan pernikahan usia yang matang untuk mewujudkan kesejahteraan. Peranan inilah yang paling signifikan dalam mencegah pernikahan dini," kata Khumaida. (iwd/fat)
Berita Terkait