Di sini selain bisa menikmati panorama indahnya pegunungan, wisatawan juga disuguhkan berbagai tanaman bunga-bungaan yang sengaja ditanam demi menambah keindahan. Selain itu, juga disediakan berbagai tempat swafoto yang kekinian.
Anggota DPRD Komisi D Ponorogo, Ribut Riyanto menjelaskan ide pembuatan wisata bukit pelangi ini dari anggota KKN 03 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sebab, ada tubing mendak lereng Gunung Wilis dan melihat potensi hutan pinus yang ada di sebelahnya. Ribut Riyanto pun berinisiatif membuka wisata baru. Berbagai wahana pun dipersiapkan para mahasiswa.
![]() |
"Ternyata ada peluang untuk mengembangkan wisata tersebut yaitu kita melihat potensi hutan pinus yang ada di sekitar sungai untuk rafting," tuturnya saat ditemui detikcom di Bukit Pelangi, Rabu (14/2/2018).
Dia mengaku kawasan wisata ini paling cocok bagi anak muda. Pasalnya, awal kata bukit pelangi diambil dari banyaknya payung warna warni yang sengaja dipasang untuk menarik perhatian pengunjung.
"Selain itu, ada pula tanjakan yang dibuat rapi di bawah area payung semakin menambah semarak wisata ini," jelasnya.
![]() |
Ia menambahkan untuk bisa menikmati bukit pelangi, pengunjung hanya diwajibkan membayar sebesar Rp 5 ribu saja. Jika ingin sekalian tubing atau rafting hanya wajib membayar Rp 20 ribu dengan jam buka pukul 07.00-17.00 WIB. "Sangat murah meriah, wisata alam yang edukatif bisa mendekatkan anak-anak ke lingkungan alami," imbuhnya.
Selain spot foto payung warna-warni, juga ada prasasti cinta terbuat dari kayu berbentuk love. Tak hanya itu, juga ada beberapa hammock yang sengaja dipasang bagi wisatawan yang ingin bersantai ria.
"Ada pula ayunan dan tempat duduk yang bisa dinikmati oleh wisatawan," paparnya.
![]() |
Pria yang akrab dipanggil Ribut ini nantinya di bukit pelangi ini ada penangkaran merak, guna menegaskan wilayah Ponorogo peduli terhadap kelangsungan satwanya. Pun juga bisa lebih memaksimalkan potensi alam supaya pohon-pohon ini terlindungi sekaligus masyarakat bisa wisata.
"Di sini juga ada tempat untuk outbond dan tempat bumi perkemahan, keunggulan di sini adalah mudah dijangkau, selain itu warga desa juga sangat membuka diri untuk pengunjung, pun suasana alamnya sangat sejuk, asri karena kita ada di ketinggian 800 mdpl," tandasnya.
Ia berharap pengembangan wisata ini kedepannya untuk agrobisnis, karena melihat potensi sayuran belum diakui masyarakat luas, padahal di sini untuk pengembangan sayuran dan sapi perah sudah luar biasa. "Itu nanti kita akan menggabungkan potensi alam wisata, pertanian dan peternakan masyarakat," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini