Namun ternyata selain kondisi fisiknya yang memprihatinkan, Yudo juga tak terdaftar program dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
"Belum terdaftar apa itu PKH, ndak tahu saya. Saya itu kalau dapat saya terima, kalau ndak dapat yang diam saja. Takut kalau disalahkan nanti protes," jelas ibu Yudo, Kasih pasrah kepada detikcom, Selasa (13/2/2018).
Kasih juga tak berani berharap banyak bisa mendapatkan bantuan PKH karena selama ini untuk kebutuhan hidup, ia biasa membantu tetangganya berjualan gorengan meski ia hanya bisa mengambil keuntungan Rp 100 untuk setiap gorengan yang terjual.
Foto: Sugeng Harianto |
Wanita berusia 55 tahun itu menghitung, dalam sehari ia hanya bisa mengambil untung sebesar Rp 12-13 ribu.
"Saya ndak banyak berharap kalau rejeki pasti ndak akan kemana. Saya bersyukur setiap bulan ada 2 donatur yang membantu saya dan anak saya. Sebuah dealer motor di kota Madiun sebesar Rp 300 ribu dan dari Badan Zakat Rp 400 ribu. Insya Allah cukup untuk menghidupi saya dan anak saya Yudo," ungkap Kasih sambil mencium anaknya.
Setelah beritanya dimuat, kisah Kasih pun mendapat perhatian masyarakat. Mengetahui hal ini, Kasih sangat bersyukur karena saat ini bantuan sosial terus mengalir kepadanya, termasuk dari daerah-daerah seperti Surabaya dan Jakarta.
Kini kekhawatiran Kasih hanya ada pada kondisi rumahnya. Salah satunya karena kayu atapnya telah rapuh. Wanita asli Madiun itu cemas jika sewaktu-waktu atapnya runtuh menimpa Yudo yang terbaring di lantai sendiri saat dirinya keliling berjualan gorengan.
Diberitakan sebelumnya, Yudo mengalami kecacatan fisik berupa kedua kaki yang menekuk ke belakang. Untuk bisa melihat ke depan, kepala Yudo harus diputar 180 derajat. Kondisi ini tentu menyulitkan Yudo saat ia makan atau minum.
Tak hanya itu, Yudo juga tak mampu berbicara. Ia hanya mampu memahami apa yang dibicarakan oleh ibunya, tetapi tidak orang lain. Kasih juga merupakan satu-satunya orang yang merawat Yudo.
Dikisahkan oleh Kasih, kondisi fisik yang dialami putra semata wayangnya itu terjadi sejak umurnya baru 10 hari. Kasih mengaku telah berulang kali dibawa berobat ke rumah sakit, namun tak ada yang membuahkan hasil.
(lll/fat)












































Foto: Sugeng Harianto