Ditemui di rumahnya, Dusun/Desa Banjaragung, Puri, Mojokerto, Atik nampak sibuk menakar bahan baku kue keranjang. Bahan baku untuk kue khas perayaan Imlek ini terdiri dari ketan dan gula pasir.
Untuk meringankan pekerjaannya, istri Ronald Eduward (48) ini dibantu seorang karyawan pria. Setelah ketan dihaluskan menjadi tepung, lantas dicampur dengan gula pasir yang sudah diolah menjadi karamel. Kedua bahan ini diaduk dengan campuran air hingga menjadi adonan yang encer.
"Kami harus memilih ketan yang kualitas bagus supaya kue keranjang hasilnya kenyal, tidak keras. Untuk takaran gula dan ketan satu banding satu," kata Atik kepada detikcom, Sabtu (10/2/2018).
Agar ukuran kue keranjang seragam, adonan yang dimasukkan ke cetakan lebih dulu ditimbang. Masing-masing cetakan berisi 0,5 Kg adonan. Bentuk cetakan aluminium seperti keranjang ini lah yang menjadikan kue berasa legit ini dinamai kue keranjang.
"Agar matangnya maksimal, adonan dikukus selama dua jam," ujar Atik.
Menjelang perayaan tahun baru Imlek, Atik dan karyawannya harus bekerja ekstra. Betapa tidak, sejak sepekan sebelum Imlek, pesanan sudah membludak. Dalam sehari, rata-rata dirinya harus membuat 100 buah kue keranjang untuk memenuhi pesanan para pelanggan.
"Rata-rata omzet sehari Rp 1,6 juta, keuntungan ya sekitar dua kali lipat dari modal. Namun, di luar Imlek, tak ada pesanan," terang mantan karyawati sebuah bank ini.
Pesanan kue keranjang yang dia terima, kata Atik, tak hanya datang dari Mojokerto. Justru pesanan paling banyak datang dari Kota Surabaya dan Malang.
"Untuk pengiriman pesanan biasanya kue buatan hari ini saya kirim besok pagi, supaya teksturnya lebih kenyal," ungkapnya.
Atik mengaku mewarisi keahlian membuat kue keranjang ini dari ibunya almarhum Lin Siang Mei atau Lisa Melani. Dia mengaku menjadi generasi ke tiga di keluarganya yang menekuni bisnis kue keranjang. Karena bisnis ini sudah ditekuni sejak semasa hidup neneknya.
"Saya mulai menekuni bisnis ini sejak mama saya meninggal tahun 2010. Ini bisnis turun temurun sejak nenek saya dulu. Namun, anak-anak saya tak ada yang mau meneruskan," tandasnya. (iwd/iwd)











































