"Hingga kemarin mereka kesulitan mencari kontrakan. Karena sudah lama tinggal di Pulosari Bukit," ujar Ketua RT 1 RW 7 Pulosari Bukit Riyono kepada detikcom, Jumat (9/2/2018).
Riyono mengatakan bahwa 90 KK dari 160 KK warga Pulosari Bukit sudah berkartu penduduk surabaya. "Kemarin imbauannya hanya pengosongan tidak penggusuran. Akan tetapi langsung melakukan pembongkaran. Jadi secara psilkologi membuat mereka syok dan harus ada yang dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Bahkan akibat peristiwa penggusuran, barang-barang milik warga juga tak semuanya terselamatkan seperti seragam sekolah dan barang-barang berharga lainnya. "Ada yang anaknya nggak masuk sekolah karena seragam sekolahnya hilang saat penggusuran," ujarnya.
![]() |
Kini, Riyono mendapatakan keluhan dari warga yang sudah memiliki KTP Surabaya untuk bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya agar medapatkan hunian di rumah susun. "Banyak warga yang asli Surabaya ingin mendapatkan tempat tinggal di Rusun milik pemkot," ungkapnya.
Tak hanya masalah tempat hunian yang dikeluhakan oleh warga terdampak penggurusan lahan milik PT Patra Jasa tersebut. Akibat penggusuran tersebut banyak barang berharga milik warga yang hilang saat proses pengosongan lahan.
Salah satunya dialami oleh Nur Rokhman (33). Pria asal Jombang tersebut harus kehilangan perhiasan milik istri dan anak-anaknya saat proses pengosongan.
"Perhiasan anak istri saya seberat 5 gram hilang pada saat orang berpakaian hijau-hijau masuk untuk mengeluarkan barang. Tak hanya itu surat-surat berharga seperti ijazah, surat nikah, dan KK untuk mengurus akta kelahiran anak saya yang berusia dua minggu pun hilang bersama uang Rp 750 ribu," ujar bapak dua anak ini.
Rokhman juga mengaku kejadian yang ia alami tidak sendirin. Di wilayahnya di Pulosari gang 12 ada tiga orang yang senasib dengan dirinya.
"Saya dan dua orang teman saya juga kehilangan perhiasan waktu rumah kos dibersihkan petugas berpakaian hijau-hijau," ujarnya sambil menunjukan bukti kehilangan. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini