"Secara kedinasan kami belum terima laporan terkait masalah itu. Baru pemberitahuan dari pihak kepolisian. Tapi kami mendukung sepenuhnya tindakan pemberhentian itu, agar menjadi efek jera bagi yang lain," kata Kepala Dispendikbud, Fathor Rahman, kepada detikcom, Jumat (9/2/2018).
Mengantisipasi terjadinya tindakan serupa, Fathor akan menginstruksikan seluruh UPTD atau Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kecamatan di Situbondo, agar meningkatkan pembinaan terhadap guru-guru. Pembinaan bisa dilakukan melalui kepala-kepala sekolah di wilayahnya.
"Tujuannya agar para guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan kontra produktif di masyarakat, apalagi sampai melanggar hukum," papar Fathor.
Selebihnya, lanjut Fathor, pihaknya juga akan mengirim tim untuk pendampingan secara psikologis kepada para siswi, yang menjadi korban dugaan pencabulan oknum guru JM. Sehingga para siswi tetap bersemangat melanjutkan sekolahnya, tanpa mengalami trauma yang berlarut-larut. Tak hanya para korban, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menemui para wali murid sekolah setempat. Khususnya wali murid dari para siswi yang menjadi korban.
"Kita akan menggandeng pihak-pihak terkait. Ini penting untuk menyembuhkan rasa trauma korban, agar tetap bersekolah. Kita akan jamin, bahwa oknum guru yang bersangkutan tidak akan mengganggu lagi, karena sudah diberhentikan," tegas Fathor.
Oknum guru SD di Situbondo diduga sudah cukup bejat. Oknum guru asal Kecamatan Banyuputih dilaporkan telah mencabuli 8 siswinya. Anggota Unit Resmob Timur pimpinan Bripka Hudoyo dikerahkan untuk melakukan penangkapan. Oknum guru JM itu pun berhasil diamankan petugas di rumahnya, sebelum akhirnya digelandang ke Mapolres Situbondo. (fat/fat)











































