Kejadian yang dilaporkan pukul 16.15 wib itu tak menimbulkan korban jiwa. Namun Pusdalop BPBD Kabupaten Blitar mencatat, sebanyak 8 rumah dan 2 sekolah dilaporkan rusak. Kerugian akibat kerusakan bangunan itu ditaksir mencapai puluhan juta.
"Kerusakan paling parah terjadi di rumah Dedi Andrianto di RT 02 RW 02. Atap yang terbuat dari baja ringan dan galvalum rusak, taksiran kerugian lebih kurang 8 juta," jelas staf BPBD Kabupaten Blitar Jarianto di lokasi, Kamis (8/2/2018).
Sementara tujuh rumah lain, sebagian besar kerusakan terjadi di bagian atap dengan kerugian sekitar Rp 4 juta. Sedangkan dua sekolah yang diterjang angin adalah TK Dharma Wanita di RT 2 RW 2 dan SDN Babadan II.
"Kalau yang TK itu kerusakan pada teras kelas yang terbuat dari asbes. Yang SD kerusakan pada bagian atap perpustakaan," tambah Jarianto.
Saat ini petugas BPBD Kabupaten Blitar beserta anggota Polres Blitar telah melakukan assesment. Walaupun cuaca masih mendung, namun warga bersama petugas mulai membersihkan puing-puing atap yang berserakan. Utamanya disingkirkan dari jalan desa.
Selain assessment, BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik pada beberapa warga terdampak.
"Yang bagian dapurnya rusak, kami telah salurkan logistik siap konsumsi. Juga tikar dan selimut tebal," pungkasnya.
Pekan lalu, puting beliung juga menerjang dua desa yakni Selopuro dan Kanigoro Kabupaten Blitar. Dalam kejadian itu juga dilaporkan tak ada korban jiwa. Namun beberapa pohon tumbang dan menimpa bagian depan rumah warga. (iwd/iwd)