Kasi Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jatim Edhi Widodo mengatakan, bata kuno pada bangunan ini mirip dengan situs-situs peninggalan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Masing-masing bata mempunyai panjang 32 cm, lebar 21 cm dan tebal 7 cm.
"Untuk tahunnya kita belum bisa mengatakan, lebih pastinya," kata Widodo kepada wartawan, Kamis (8/2/2018).
Jika merujuk pada Kitab Pararaton, lanjut Widodo, diperkirakan struktur bangunan ini ada kaitannya dengan hutan Tarik. Di hutan ini, konon raja pertama Majapahit Raden Wijaya mendirikan kota yang menjadi cikal bakal Kerajaan Majapahit.
![]() |
"Raden Wijaya itu mendirikan Kota Majapahit sebagai cikal bakalnya adalah di hutan Tarik. Yang dalam hal ini diasumsikan bahwa ini adalah peninggalan Majapahit," terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sidoarjo Joko Supriyadi menuturkan, di sekitar penemuan struktur bata kuno ini banyak ditemukan benda cagar budaya.
Benda-benda kuno itu berupa artefak fragment miniatur tera kota, gerabah Jawa, pecahan keramik asing, batu bata kuno, batu Arupadatu, batu lesung, batu bata sumur kuno, batu Jaladwara motif Makara (Pancuran), batu alu, batu Dorpal (engsel pintu) serta lumpang dan alu (alat memasak).
"Dengan banyaknya penemuan benda-benda kuno ini, harapannya di desa ini bisa mendatangkan wisatawan lokal. Berawal dari wisatawan lokal itulah semoga desa ini menjadi destinasi wisata daerah Sidoarjo," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini