"Ini aksi solidaritas untuk rekan kita, kolega kita, guru kita. Duka guru budi duka kita semua," ujar pemimpin aksi Tsabit, Kamis (8/2/2018).
Aksi tersebut diikuti dari berbagai elemen masyarakat seperti persatuan guru (PGRI) dari Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan. Juga ada perwakilan mahasiswa se Madura, pegiat seni, masyarakat peduli pendidikan. Selain itu juga diikuti pelajar SMA Negeri 1 Torjun.
Para pelajar SMAN 1 Torjun, juga membentangkan berbagai poster. Di antaranya bertuliskan 'Pray for guru honorer','Bagi kami, jiwa guru Budi masih hidup' dan beberapa poster lainnya.
Dalam aksi di depan Mapolres Sampang, juga digelar tahlil dan doa bersama. Hari ini juga, 7 hari meninggalnya guru Budi. Setelah itu, massa melakukan long march ke kantor Kejaksaan Negeri Sampang. Beberapa perwakilan dari peserta aksi, melakukan audensi dengan perwakilan dari Kejari Sampang.
Aksi solidaritas dan doa bersama ini diakhiri dengan berkunjung ke rumah duka di perumahan kawasan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampang.
Sementara itu, pengumpulan donasi untuk keluarga almarhum Budi dibuka sejak Jumat pekan lalu. Hari ini pengumpulan donasi sudah ditutup dan dana yang masuk terkumpul Rp 200 juta.
![]() |
"Alhamdulillah donasi sumbangan yang terkumpul dari para donatur dr seluruh wilayah Indonesia yang telah dibuka sejak Jumat pekan lalu, hari ini resmi ditutup dan telah kami serahkan ke keluarga almarhum ABC yang diwakili istri almarhum. Jumlah donasi yang terkumpul Rp200 juta," kata Koordinator penggalangan dana untuk guru Budi, Fathol Arifin, yang juga kolega almarhum semasa kuliah di Universitas Negeri Malang.
Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer mengajar materi melukis, di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Kamis (1/2/2018). Di ruang kelas, pelaku MH, ramai dan mengganggu teman lainnya dengan mencoret-coret lukisan teman lainnya.
Guru mata pelajaran Seni Rupa itu mengingatkan siswa MH untuk tidak ramai dan mengganggu teman-temannya, tapi tidak dihiraukan. Malah siswa nakal ini menjadi-jadi mengganggu teman lainnya. Korban mendatangi dan mencoret pipi pelaku dengan cat lukis. Tapi siswa itu tiddak terima dan menganiaya sang guru.
Kemudian, korban dibawa ke ruang guru. Oleh kepala sekolah, korban dipersilahkan opulang duluan. Tiba di rumah, korban langsung tidur, karena mengeluh sakit pada lehernya. Korban akhirnya dilarikan ke RSU dr Soetomo Surabaya oleh keluarganya. Sekitar pukul 21.40 wib, kepala sekolah SMAN 1 Torjun menyampaikan kabar duka, bahwa guru seni rupa itu meninggal dunia karena mengalami MBA (Mati Batang Otak). (roi/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini