Kegiatan ini digelar terkait kejadian dugaan penganiayaan yang menimpa salah satu siswa SD di wilayah Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, beberapa waktu lalu
Kasat Binmas Polresta Kediri AKP Kus Sumardi mengatakan bahwa wujud sosialisasi yang akan diterapkan di masing-masing lingkungan sekolah adalah mengenai bagaimana cara mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi di lingkungan pendidikan, baik antara siswa dengan siswa, ataupun siswa dengan pihak pengajar. Hal tersebut merupakan wujud membentengi pelajar dalam berbagai hal.
"Hal yang paling membahayakan adalah pengaruh IT, meliputi game online, hingga mengarah tindakan kriminal. Lalu, pergaulan bebas akan penyalahgunaan internet, hingga bisa dilihat secara bebas. Inilah, yang akan kami sosialisasikan akan dampak negatifnya" kata Kus, saat dutemui di Polresta Kediri. Kamis, (8/2/2018).
Kus menambahkan sebenarnya sudah terbentuk keberadaan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sejak 2015 lalu. Namun, hal ini akan lebih solid kalau saling bersinergi antara dinas pendidikan dengan pihak kepolisian yang lebih menonjolkan akan permasalahan hukum.
"Pastinya sinergi menciptakan sekolah ramah anak di Kota Kediri bisa berjalan maksimal. Hingga jalinan antara kami dan Dindik Kota Kediri, bisa mewujudkan Kota Kediri Layak Anak" Pungkasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri Titik Susilowati mengatakan dilakukanya sinergi bersama pihak Binmas Polresta Kediri guna mewujudkan iklim positif di lingkungan sekolah tingkat SD maupun SMP
"Peran pihak Kepolisian memang penting guna memberikan sosialisasi tentang permasalahan hukum dikalangan pelajar. Tujuanya, supaya anak-anak memahami akan hal ini " kata Titik.
Menurutnya, sinergi yang dilakukan berwujud sosialisasi di masing-masing sekolah dan akan dilakukan secara bersama. Karena dengan hal ini, para pelajar akan terbentengi dari hal negatif.
"Harapannya, ada nuansa positif dengan mengedepankan pendidikan karakter terhadap anak hingga mereka lebih tahu mana yang positif dan mana negatif " pungkasnya.
Salah satunya adalah penerapan kamera pengawas di sekolah dan guru Bimbingan Penyuluhan (BP) untuk sekolah dasar guna mengawasi dan memantau kegiatan siswa sehari hari.
"Kalau kamera pengawas kan sudah diterapkan di sejumlah sekolah, selanjutnya akan ada guru BP untuk siswa SD. Tapi nanti kita lihat saja," tegas Titik. (iwd/fat)