Untuk bisa melihat ke depan, kepala Yudo harus diputar ke belakang. Kondisi ini tentu menyulitkan Yudo saat ia makan atau minum.
"Pasti tersedak habis makan minum," ungkap sang ibu, Kasih, kepada detikcom, Rabu (7/2/2018).
Tak hanya itu, Yudo juga tak mampu berbicara. Hanya saja ia mengerti apa yang dibicarakan oleh Kasih. Kasih juga merupakan satu-satunya orang yang merawat Yudo.
"Selama 34 tahun ya begini badan cacat kaki menekuk ndak bisa diluruskan. Berbaring pun miring hampir tengkurap," jelas Kasih sambil mengelus-elus bahu anaknya.
Yudo Utomo dirawat seorang diri oleh ibunya, Kasih. Keduanya juga hidup pas-pasan. (Foto: Sugeng Harianto) Foto: Sugeng Harianto |
Dikisahkan oleh Kasih, kondisi fisik yang dialami putra semata wayangnya itu terjadi sejak umurnya baru 10 hari.
"Waktu itu saya menggendong (Yudo, red). Kaki saya tersandung kaki suami saya dan jatuh, tubuh saya menimpa Yudo ini," kenang wanita berusia 55 tahun itu.
Sejak saat itu anaknya mengalami cacat. Kasih mengaku sebenarnya tak tinggal diam dengan kondisi putranya. Yudo telah berulang kali dibawa berobat ke rumah sakit, namun tak ada yang membuahkan hasil.
Kasih pun menyelipkan kekhawatirannya karena Yudo tak bisa melakukan segala sesuatu seorang diri, sedangkan usia Kasih semakin renta.
"Kalau malam saya bopong sendiri ke kamar. Mandi juga saya mandikan. Tapi kalau saya meninggal duluan siapa yang merawat anak saya. Saya hanya pasrah seandainya nanti Allah memanggil, saya ingin dipanggil bersama," tuturnya dengan menyapu air mata.
Apalagi akhir-akhir ini Yudo dikatakan sering tak enak badan, mulai dari panas, batuk dan kadang hingga kejang. (lll/iwd)












































Yudo Utomo dirawat seorang diri oleh ibunya, Kasih. Keduanya juga hidup pas-pasan. (Foto: Sugeng Harianto) Foto: Sugeng Harianto