Di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, sebagian besar kerusakan terjadi di atap rumah yang beterbangan terbawa angin. Beberapa warga yang ditemui detikcom mengaku kaget, karena kondisi hujan hanya gerimis saat puting beliung menerjang desanya, Jumat (2/2/2018) malam.
"Udane ki ra deres, ning moro lesuse teko (hujannya itu tidak deras, namun angin besarnya tiba-tiba menerjang). Sekitar 15 menit anginnya datang," kata Yoto (45), yang genteng dan asbesnya porak-poranda, Sabtu (3/2/2018).
Selain rumah Yoto, polisi juga mencatat kerusakan parah terjadi di rumah Tuji (75), Makrus (50) dan Iskadi (45). Lokasi rumah mereka berdekatan, hanya radius sekitar 50 meter.
"Kalau dilihat dari kerusakan yang paling parah, kerugian tiap rumah kami tafsir sekitar Rp 3 juta. Tadi kami data ada delapan rumah yang atapnya rusak, empat kondisinya agak parah," jelas Kapolsek Selopuro AKP H Muhaimin di lokasi.
Sedangkan di Kecamatan Kanigoro, dilaporkan terdapat tujuh rumah dan sebuah SD tertimpa pohob roboh.
"Lokasi pohon yang roboh di dua desa, Bangle dan Sawentar. Alhamdulillah pohon yang tumbang tidak terlalu besar, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kerusakan rumah juga tidak begitu parah," kata Kapolsek Kanigoro, AKP Purdyanto dihubungi pagi ini.
Tampak beberapa petugas kepolisian dibantu warga setempat mulai membersihkan pohon-pohon tumbang yang menimpa rumah warga.
Sementara di Dusun Semanding RT2/4 Desa Bangle, listrik dipadamkan sementara. Pohon kelapa dan matua milik Miswan yang tumbang, menimpa kabel listrik didesa itu. Keterangan dari petugas PLN, upaya perbaikan tidak memakan waktu lama. Diperkirakan, sekitar pukul 10.00 wib, listrik sudah kembali menyala. (bdh/bdh)