Amblasnya jembatan itu diguyur hujan deras, sehingga debit air melebihi kapasitas dan menggerus pondasi jembatan. BPBD Kabupaten Blitar yang melakukan assesment di lokasi kejadian, menutup jalur karena berpotensi adanya longsor susulan.
"Ceritanya dulu itu berupa gorong-gorong. Lalu sama warga sekitar diuruk tanah agar lebih tinggi dan dibuatkan semacam jembatan," terang Sekretaris BPBD Kabupaten Blitar, Purwoko dihubungi, Jumat (2/1/2018).
Jembatan yang amblas itu tinggi dari permukaan air 10 meter dengan luas 20 meter dan panjang 10 meter. Dengan amblasnya jembatan, otomatis warga sekitar harus melewati jalur alternatif lain.
"Dari assessment tadi, kami koordinasi dengan pihak desa untuk upaya perbaikannya. Sementara yang bisa kami lakukan hanya menutup jalur itu, karena potensi longsor susulan cukup tinggi," jelasnya.
Sementara Pemetaan BPBD Kabupaten Blitar, beberapa daerah berpotensi longsor cukup tinggi. Seperti Kecamatan Selorejo, Nglegok, Garum, Sutojayan dan Wlingi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini