Pantauan detikcom di lokasi, kantor PT SBL Cabang Banyuwangi ini tetap buka seperti biasa. Namun bagi yang pertama kali datang ke kantor ini harus jeli karena kantor bercat hijau ini tidak memasang papan nama di bagian gedungnya.
Sejak pukul 09.00 WIB, para calon jemaah dari beragam profesi dan usia mulai berdatangan. Mereka berdatangan satu persatu dan tidak berbarengan. Satu persatu dari mereka mulai mengungkapkan rasa kekhawatirannya lantaran mereka sudah menyetor uang mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah.
"Saya khawatir sampai gak bisa tidur karena masalah ini (SBL). Ya gimana saya sudah setor Rp 48 juta untuk umroh berangkat bareng sama suami," ungkap Tutik Sumarni (57) dengan nada gelisah saat berbincang dengan detikcom di kantor SBL, Jumat (2/2/2018).
![]() |
Tutik yang ditemani bersama sang suami Bambang Lukito (58) sengaja datang ke kantor PT. SBL Cabang Banyuwangi untuk meminta kejelasan nasib pemberangkatan umrah miliknya. Dua lembar fotokopi kuitansi pembayaran yang ia miliki langsung Tutik sodorkan ke petugas yang saat itu melayani.
"Saya mau uang saya di-refund saja mbak. Apa bisa ya? Saya mau berangkat pakai travel lain saja," paparnya.
Saalah satu perempuan yang saat itu bertugas menjelaskan, pihaknya bisa membantu memfasilitasi untuk pengembalian uang calon jamaah. Namun ia tidak bisa memastikan kapan kepastian pengembalian uang milik jamaah tersebut.
"Kalo uang mau di-refund kami bisa bantu fasilitasi. Tapi pengembaliannya kapan kami kurang tahu," jelas petugas yang enggan disebut namanya. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini