Salah satunya yang dilakukan Polres Blitar. Menjadi kebiasaan rutin bagi semua anggota pria mencukur rambutnya tiap hari Jumat. Mereka tidak perlu kemana-mana, karena selalu didatangkan tukang cukur langgganan. Selain untuk menjaga penampilan selalu menawan, mencukur rambut sebelum salat Jumat juga disunahkan.
"Penampilan itu penting untuk semua anggota kami. Terutama kerapian rambut dan pakaian. Jadi setiap Jumat memang dilakukan pemeriksaan kerapian itu, begitu ada yang rambutnya kurang rapi, langsung diperintahkan cukur di sini," jelas Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya ditemui di mapolres Jalan Raya Talun, Jumat (2/2/2018).
Kegiatan rutin cukur rambut di Mapolres Blitar ini sudah berlangsung selama empat tahun. Kapolres mengaku mendatangkan langsung tukang cukur langganannya sehingga anggota tidak perlu pergi keluar markas komando.
"Kalau mereka cukur harus pergi keluar, itu berarti ada jam dinas yang ditinggalkan. Risiko keamanan selama dalam perjalanan pergi-balik juga saya pikirkan. Kalau tukang cukurnya yang didatangkan ke sini, semua masih terpantau dan aman," papar kapolres.
Tukang cukur langganan itu adalah Munir (43), warga Bendogerit Kota Blitar. Sehari-harinya, Munir juga membuka stand potong rambut khusus pria di rumahnya.
"Bapak cocok dengan hasil kerja saya. Terus saya diundang ke sini, seminggu sekali buat nyukur semua anggotanya," kata Munir kepada detikcom.
Salon dadakan itu dibuka di dalam Aula Hoegeng Is. Biasanya Munir datang pada pukul 08.00 WIB sampai tugasnya selesai dilaksanakan.
"Pulangnya tidak mesti. Tergantung jumlah anggota yang harus saya rapikan rambutnya. Biasanya sebelum Jumatan sudah pulang," jelas pria berbadan tambun ini.
Untuk peralatan, Munir hanya membawa gunting, sisir, bedak dan kain penutup badan. Sedangkan meja dan cermin, sudah disediakan di Mapolres Blitar. Sementara tarif layanan cukur ini, Munir mengaku berdasarkan jumlah anggota yang memanfaatkan keahliannya.
"Per kepala Rp 10 ribu, jadi dihitung berapa anggota yang saya cukur hari itu. Lumayanlah," akunya dengan lugu. (fat/fat)











































