"Nantinya, POM gabungan akan melaksanakan kegiatan-kegiatan patroli. Kemudian bila ada jam dinas anggota, tidak pakai helm kemudian ditangkap," kata Komandan Garnisun Tetap III Surabaya Mayjen TNI Arif Rahman usai memimpin Pembukaan Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer Tahun 2018 di lapangan markas Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (1/2/2018).
Ia menambahkan, nantinya juga ada pencegahan yang dilakukan POM terhadap prajurit TNI yang keluyuran di tempat-tempat hiburan malam.
"Pencegahan-pencegahan juga ada, dengan melaksanakan patroli di sekitar tempat hiburan. Prajurit TNI kan nggak boleh ke sana," tuturnya.
Mayjen TNI yang juga Pangdam V Brawijaya menambahkan, ketika melaksanakan operasi juga akan bekerjasama dengan kepolisian.
"Pelaksanaan patroli, pengecekan, kegiatan-kegiatan bersama-sama kepolisian. Polisi melaksanakan operasi lalu lintas dibantu TNI. TNI bersama-sama disitu. Polisi menangkap yang sipil dan POM TNI menangkap TNI yang tidak disiplin berlalu lintas," jelasnya.
Dengan ditandai upacara pembukaan Gelar Operasi Gaktib (penegakan dan ketertiban) dan yustisi Tahun 2018, polisi militer akan mulai melakukan razia-razia.
"Tujuannya adalah menegakkan disiplin, taat hukum dan mengurangi pelanggaran yang dilakukan prajurit," ujarnya.
"Prajurit harus profesional, harus menjadi teladan di masyarakat. Dengan operasi yustisi ini, mudah-mudahan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota semakin menurun. Dan saya lihat khususnya di Jawa Timur pada tahun 2016 dan 2017, jumlah pelanggarannya mengalami penurunan drastis sekitar 50 persen," jelasnya. (roi/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini