"Kami sudah membentuk tim kecil mencari formulasi yang paling tepat," kata Endang Hardiyanti, Kadis Dikbud Bondowoso, saat ditemui di acara Rembug Pendidikan yang bertempat di Polres Bondowoso, Senen (29/1/2018).
Menurut Endang, tim kecil itu terdiri dari pihak Dikbud, Dewan Pendidikan, serta Polres Bondowoso. Tim itulah yang nantinya akan merekomendasi pihak Dikbud untuk mengeluarkan keputusan tentang pemakaian smartphone di kalangan siswa.
"Tak bisa dipungkiri, adanya smartphone sangat membantu. Karena pada era sekarang ini, bahan ajar maupun tugas-tugas bagi siswa sudah serba menggunakan alat itu," terangnya.
Baca juga: 2 Pelajar Ini Didiagnosa Kecanduan Smartphone, Ditangani Ahli Jiwa
Oleh sebab itu, diimbuhkan Endang, peran orang tua memang menjadi mutlak dibutuhkan untuk mendampingi anak ketika menggunakan alat informasi teknologi (IT) tersebut.
"Bagaimana IT itu benar-benar membawa manfaat. Sebab, jika salah menerapkannya, IT justru akan merugikan semuanya," pungkas Endang.
Sementara itu, ditemui terpisah Ketua Dewan Pendidikan Bondowoso Syaeful Bahar menegaskan, pemakaian gawai pada siswa sudah pada kondisi yang sangat meresahkan.
"Kita semua tahu, adanya gawai ini telah membuat kohesifitas sosial anak-anak kita sudah hancur. Kepekaan sosialnya sudah gak ada, karena sibuk dengan gawai masing-masing," pungkas dosen di UINSA Surabaya ini.
Diberitakan sebelumnya, dua pelajar SMP dan SMA di Bondowoso harus mendapatkan penanganan khusus di Poli Jiwa RSU dr Koesnadi. Sebab, mereka didiagnosis dokter spesialis jiwa mengalami guncangan jiwa akibat kecanduan smartphone. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini