Hidup Sebatang Kara, Nenek Tukirah Meninggal Tanpa Ada yang Tahu

Hidup Sebatang Kara, Nenek Tukirah Meninggal Tanpa Ada yang Tahu

Charolin Pebrianti - detikNews
Sabtu, 27 Jan 2018 20:45 WIB
Jenazah warga miskin ditemukan meninggal/Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Nasib yang dialami Tukirah (60) warga Ponorogo, sungguh naas. Tukirah yang hidup seorang diri meninggal dunia di rumahnya tanpa diketahui tetangga.

Perhatian dari pemda memang belum sepenuhnya menyentuh warga miskin seperti Tukirah yang diketahui mengalami gangguan jiwa. Bahkan sehari-harinya, Tukirah yang hidup sendiri hingga akhir hayatnya pun tidak ada yang tahu.

Hingga seorang tetangga bernama Miswagi (56) yang sedang menggantung burung piaraannya di samping rumah Tukirah, mencium bau busuk siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Saya mencium bau tidak sedap lalu saya panggil tetangga bernama Purnomo untuk ikut mengecek ke dalam rumah," tuturnya kepada detikcom, Sabtu (27/1/2018).

Dia kemudian mengajak Purnomo untuk membuka pintu rumah korban. Betapa terkejutnya saat melihat meninggal dalam posisi terduduk. "Tukirah duduk di kursi menghadap ke timur dan keadaannya sudah membusuk," jelasnya.

Sementara salah satu saudara korban, Tono menjelaskan sejak kecil Tukirah hidup sendirian di rumahnya. Dia merupakan anak tunggal, usai kedua orang tuanya meninggal.

"Kalau masalah makan biasanya dikasih tetangga atau orang di Pasar Jetis, biasanya suka ke pasar," imbuhnya.

Atas penemuan ini, warga melapor ke Polsek Jetis dan dilakukan evakuasi. Keluarga Tukirah yang lain, termasuk Tono tidak bisa merawat korban selama ini. Pasalnya korban sering berjalan ke luar rumah tanpa tujuan, jika dilarang, korban mengamuk.

"Kalau dibawa ke RSJ kami juga tidak sanggup, karena untuk sehari-hari saja kami juga kurang mampu," paparnya.

Sementara Kapolsek Jetis AKP Suwito menambahkan berdasarkan informasi dari saudara korban, Tono memang sejak kecil korban tinggal sendirian.

"Diperkirakan korban meninggal dua hari yang lalu karena jasadnya sudah mulai membusuk," terangnya.

Dari keterangan Tono, lanjut kapolsek, terakhir kali melihat korban pada hari Kamis (25/1/2018) pukul 13.00 WIB masih melihat korban berjalan di sekitar rumahnya dan berbicara sendiri.

"Korban memang mengalami gangguan jiwa. Karena tinggal sendiri, saat meninggal tidak ada yang tahu," tandasnya.

Karena pihak keluarga menganggap kematian korban wajar dan tidak mengalami kekerasan, akhirnya sepakat untuk tidak melakukan autopsi di RSUD Ponorogo.

"Keluarga pun langsung memakamkan korban di tempat Makam umum Desa Wonoketro," pungkasnya. (fat/fat)
Berita Terkait