Hanya kendaraan roda 2 yang bisa melintas. Itupun harus pelan-pelan dan dengan bergantian. Pantauan di lokasi kejadian, tanah penyangga jembatan dan bahu jalan dekat jembatan tersebut longsor sepanjang sekitar 30 meter.
Longsoran tanah langsung ke badan sungai berkedalaman sekitar 20 meter. Menurut keterangan yang diperoleh dari warga sekitar lokasi, debit air sungai memang sangat besar. Sebab, sebelumnya memang terjadi hujan sangat lebat sejak sore harinya.
"Saya bersama warga sekitar langsung ngasih tanda kalau terjadi longsor. Karena suasananya sangat gelap," kata H. Mili, warga sekitar jembatan, Sabtu (27/1/2018).
Selain itu, imbuh H. Mili, warga sekitar akhirnya menghentikan semua kendaraan roda 4 agar putar balik. Hal itu karena sekitar jembatan sangat gelap dan tak ada penerangan. Sehingga para pelintas tak tahu kondisi yang sebenarnya terjadi pada jembatan.
"Kan lebih baik putar balik, daripada nekat. Sementara kita tak tahu kondisi jembatan," terang H. Mili.
Jembatan Mandiro menghubungkan Desa Karanganyar dan 4 desa lainnya. Yaitu, desa Mandiro, Tanggulangin, Klabang, Klabang Agung. Semuanya berada di Kecamatan Tegalampel. (iwd/iwd)