Frontage road ini melewati tanah milik warga, 31 perusahaan, dan TNI AL. Dari 31 perusahaan, 11 perusahaan bersedia menghibahkan tanahnya untuk frontage road. Sementara 20 perusahaan, TNI AL, sejumlah warga masih belum bersedia membebaskan tanahnya.
"Untuk tanah yang belum dibebaskan, kami terus melakukan pendekatan," ujar Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan kepada detikcom saat pemeriksaan proyek peninggian jalan yang belum selesai di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo, Jumat (26/1/2018).
Sigit mengatakan, pembebasan tanah milik warga prosesnya hampir final. Sementara tanah milik TNI AL yang masih berupa sawah, pembebasannya sudah diajukan ke Mabes TNI.
"Pengajuan yang pertama sudah dilakukan, sekarang ini Panglima TNI berganti jabatan, kami juga sudah mengajukan lagi," tambah Sigit.
"Meskipun jalan frontage ini tidak terlalu panjang, hanya 9,2 km, namun proses pembebasan lahan mengalami kendala. Kami harapkan untuk semua pihak saling membantu, dengan harapan lalu lintas antara Sidoarjo ke Surabaya ini lancar," kata Sigit.
Sigit sendiri menargetkan pembebasan lahan ini akan rampung pada akhir 2018. "Kami tergetkan ahkir tahun 2018 tuntas, kemudian akan diawali pekerjaannya awal tahun 2019," tandas Sigit. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini