"Kami memintah kepada pemerintah agar segera melakukan perbaikan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik Tri Andhi Suprihartono kepada detikcom, Kamis (25/1/2018).
Menurut Andhi, ada sekitar sepuluh perusahaan vital di kawasan tersebut yang terdampak dari lambannya otoritas yang terkait untuk melakukan perbaikan akses jalan yang menghubungkan Gresik-Surabaya tersebut.
"Banyak pengiriman barang yang mengalami keterlambatan selain itu, karyawan di kawasan tersebut sering mengalami kecelakaan," ungkapnya.
Andhi juga menyampaikan akibat lambannya perbaikan akses Jalan Mayjen Sungkono ini, menyebabkan para pelaku usaha mengalami kerugian dengan jumlah yang tidak sedikit.
![]() |
"Kerugian yang kami catat dan dilaporkan paling tidak Rp 5-7 miliar per bulan yang sampai saat ini cukup menganggu industri-industri yang ada di Kebomas dan sekitarnya," ungkapnya.
Bahkan pihak Apindo sudah meminta kepada otoritas terkait untuk menyelesaikan problem jalan rusak tersebut. Namun belum mendapatkan tanggapan yang serius untuk memberikan solusi yang tepat.
"Maka kami meminta khususnya kepada pemerintah daerah. Kalau itu bukan tanggung jawab dari pemerintah daerah kami mohon otoritas yang terkait dengan itu. Karena kami tidak ingin industri-industri di kawasan tersebut mengalami kerugian yang lebih banyak lagi," urainya.
Dari pantauan detikcom, dua lajur ruas Jalan Mayjen Sungkono mengalami kerusakan sepanjang 200 meter lebih. Banyak pengendara motor maupun truk-truk muatan milik perusahaan harus berjalan lambat saat melintasi Jalan Mayjen Sungkono. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini