Pertanyakan Kepemilikan Tanah, Puluhan Warga Datangi BPN Banyuwangi

Pertanyakan Kepemilikan Tanah, Puluhan Warga Datangi BPN Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 25 Jan 2018 16:22 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Puluhan warga mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banyuwangi. Mereka melakukan klarifikasi tanah seluas 3.000 hektar yang dikuasai Perhutani dan perkebunan swasta. Warga Desa Pakel, Kecamatan Licin, mengklaim tanah tersebut miliknya.

Bersama Ketua LSM Forum Suara Blambangan, Abdillah Rafsanjani, mereka konvoi dari Kecamatan Licin menuju kantor BPN, Jalan Dr Soetomo. Setibanya di kantor BPN, mereka langsung melakukan pertemuan tertutup selama lebih dari satu jam.

Abdillah menyatakan, warga Pakel mendapatkan tanah tersebut dari Bupati Banyuwangi Achmad Noto Hadi Soeryo pada saat Indonesia belum merdeka.

"Bukti kami adalah akta nomor 29 tertanggal 11 Januari 1929 berbahasa Belanda. Makanya kita ingin klarifikasi ke BPN, kata Abdillah kepada wartawan, saat ditemui usai pertemuan dengan pihak BPN, Kamis (25/1/2018).

Dia menyebut, negara baru bisa mengambil tanah menjadi tanah milik negara, setelah merdeka. Menurutnya, yang bisa dijadikan tanah negara, adalah tanah jawatan milik Belanda, dialihkan menjadi tanah jawatan milik Indonesia. Kemudian tahun 1961 diserahkan negara kepada Perhutani.

"Tanah rakyat Pakel bukan tanah jawatan milik Belanda kenapa bisa menjadi tanah milik Perhutani dan perusahaan," tegasnya.

Sementara Kepala BPN Banyuwangi, Muslim Faizi, menyatakan pihaknya terlebih dahulu akan melakukan kajian surat yang disampaikan warga Pakel melalui Forum Suara Blambangan. Baru setelah itu pihaknya akan membalas surat tersebut secara tertulis.

"BPN hanyalah lembaga pencatat. Sepanjang bisa dibuktikan, tentunya kepemilikan ini akan dicatat sebagai hak yang bersangkutan," jelasnya.

Humas BPN Salim menambahkan, data yang ada di BPN, tanah tersebut tercatat sebagai milik Perhutani. Pihaknya tidak memiliki data-data yang lain terkait kepemilikan tanah tersebut. "Termasuk dari bupati yang lama juga tidak ada," katanya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.