Karantina Abdulrachman Saleh Terima Tumbal Terbungkus Kain Kafan

Karantina Abdulrachman Saleh Terima Tumbal Terbungkus Kain Kafan

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 25 Jan 2018 15:35 WIB
Bungkus tumbal yang diterima alai Besar Karantina Pertanian Surabaya wilayah kerja Bandara Abdulrachman Saleh (Foto: Istimewa)
Malang - Bungkusan yang tertempel tulisan Tumbal diterima Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya wilayah kerja Bandara Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang. Kiriman tak lazim ini rencananya akan diterbangkan menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah, melalui jasa ekspedisi.

Tumbal atau tolak balak dikirim seseorang dengan identitas dan alamat jelas di tempat tujuan (Palangkaraya). Barang itu terbungkus kardus yang jumlahnya lebih dari satu.

"Benar ada pengiriman tumbal sesuai dengan kargo. Alamat yang dituju adalah Palangkaraya, Kalteng. Kami lakukan pemeriksaan dari jasa pengiriman ekspedisi," ujar Fungsional POPT Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya wilayah kerja Bandara Abdulrachman Saleh, Sisca Prayudani kepada detikcom, Kamis (25/1/2018).

Menurut Sisca, karantina tahu perihal tumbal ini karena perusahaan ekspedisi mengirim tumbal tersebut ke kantor karantina. Perusahaan ekspedisi meminta sertifikat karantina untuk barang yang akan dikirim.

Tumbal di dalam kardus yang berisi kain moro, tanaman, dan buah-buahanTumbal di dalam kardus yang berisi kain kafan, tanaman, dan buah-buahan (Foto: Istimewa)

Memang Balai Besar Karantina meneliti dan memeriksa semua kargo, sebagai upaya pencegahan penyebaran atau masuknya organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

"Semua barang atau kargo milik harus melewati pemeriksaan kami, jika itu berupa tanaman atau tumbuhan, untuk mencegah penyebaran organisme pengganggu, bakteri, virus atau lainnya," kata Sisca.

Sisca menyebut ada sekitar tiga koli kargo atau tiga jenis barang dengan berat masing-masing sekitar 10 kilogram. Setelah diperiksa kargo itu berisi berbagai macam jenis buah-buahan.

Diantaranya, buah naga, jeruk, pir, dan langsat. Ada juga tumbuhan seperti mawar, anggrek, sedap malam. Buah dan tanaman itu terbungkus kain mori atau yang dikenal dengan nama kain kafan. Buah dan tanaman itulah yang membuat perusahaan ekspedisi meminta sertifikat karantina.

"Isinya aneka buah, ada juga tanaman. Ada juga kemenyan dan dupa yang terbungkus kain kafan," bebernya.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang saat itu melakukan pemeriksaan, menyatakan bahwa tumbal tersebut bersih dari segala penyakit. Pengiriman jasa kargo pun berlanjut ke tempat tujuan.

"Setelah diperiksa clear, tidak ada organisme pengganggu. Pengiriman berlanjut," papar Sisca. (iwd/iwd)
Berita Terkait