Di jalan tersebut, banyak dtemui jalanan bergelombang dan lubang. Saat musim penghujan ini, gelombang dan lubang jalan tak terlihat karena terendam air hujan. Air hujan juga yang mengikis permukaan jalan sehingga kerusakannya makin parah. Itu masih ditambah dengan lewatnya kendaraan besar karena kawasan tersebut merupakan kawasan industri.
Rusaknya jalan ini membuat kendaraan berjalan lambat yang secara otomatis membuat kemacetan. Kemacetan parah terjadi pada jam masuk dan pulang kerja. Jalan Mayjen Sungkono bukanlah jalur utama, melainkan jalur alternatif.
![]() |
Tetapi untuk ke wisata religi Sunan Giri, jalan ini merupakan jalan utama karena bus pariwisata tak diperbolehkan melalui Jalan Sunan Giri
"Saya sering lewat sini, sekarang harus lebih hati-hati apalagi mengunakan motor, banyak terrjadi kecelakaan," kata Sulastri, salah satu warga kepada detikcom, Kamis (25/1/2018).
Sama halnya dengan Sulastri, Nanang, warga Bunder, juga mengaku jika jalur ini terjadi banjir maka genangan yang memenuhi lubang tidak terlihat.
![]() |
"Sangat bahaya, banyak truk juga sering terperosok. Apalagi banyak ibu-ibu juga sering melintas disini ngantar anak sekolah," ungkapnya.
Sementara, itu Kasat Lantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto mengimbau kepada para penguna jalan Mayjen Sungkono agar waspada saat melintasi jalur tersebut.
"Wajib berkonsentrasi ketika berkendara. Perhatikan kondisi jalan sekitar.Perhatikan pula kecepatan kendaraan," imbaunya. (iwd/iwd)