Saat itu, Abai Saleh memberantas hama tikus menggunakan Tiran, sebuah alat memanfaatkan belerang yang dibakar untuk mengusir tikus menyerang lahan padi petani. Naas saat Tiran dinyalakan, justru meledak. Padahal biasanya hanya mengeluarkan asap hingga menimbulkan bau menyengat.
Bunyi mirip kembang api menggagetkan semua orang di Desa Jenggolo, Kepanjen, juga yang turut melakukan pemberantasan hama tikus.
"Ada suara mirip kembang api meletus. Ketika itu tahu tangan pak camat terbakar," ujar Mudji Slamet, saksi mata kepada wartawan di RSUD Kanjuruhan Jalan Panji, Kepanjen, Rabu (24/1/2018).
![]() |
Mudji yang juga salah satu petugas Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Malang, mengungkapkan pemberantasan hama tikus sudah direncanakan camat dengan petani. Sebab, hama tersebut mengancam lahan pertanian warga Desa Jenggolo.
"Saat itu dengan para petani, pak camat mau memberantas hama," bebernya.
Setidaknya ada lahan seluas 10 hektare menjadi sasaran pemberantasan hama tikus di wilayah Jenggolo. "Waktu itu akan selesai, pak camat kembali menyalakan Tiran. Lalu bagian tangannya terbakar," sebut Mudji.
Abai Saleh pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Dan kini, Abai Saleh tengah menjalani penanganan medis di RSUD Kanjuruhan, dan rencananya akan dilakukan operasi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini