Hii... TPA di Ponorogo Tampung Tumpukan Sampah Setinggi 10 Meter

Hii... TPA di Ponorogo Tampung Tumpukan Sampah Setinggi 10 Meter

Charolin Pebrianti - detikNews
Rabu, 24 Jan 2018 15:23 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Salah satu permasalahan paling krusial adalah masalah sampah. Tak terkecuali Ponorogo. Kota dengan sebutan Bumi Reog ini juga mengalami permasalahan. Bagaimana tidak, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican, Kecamatan Jenangan, yang dimiliki Pemkab Ponorogo sudah menampung sampah setinggi 10 meter.

"Padahal luasan TPA hanya 2 hektar, tentunya ini sudah over kapasitas," tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sapto Djatmiko kepada detikcom saat ditemui di kantornya Jalan Pramuka, Ponorogo, Rabu (24/1/2018).

Tiap hari, jelas dia, 2 ton sampah dihasilkan masyarakat Ponorogo baik sampah organik maupun anorganik. Nantinya, lanjut Sapto, sampah-sampah ini akan diolah secara mandiri dengan cara memberdayakan masyarakat.

"Nantinya akan kami bangun rumah kompos tiap desa juga sekaligus di pasar-pasar penghasil sampah dengan bak penampungan sampah dan rumah kompos," jelasnya.

Ia menambahkan salah satu permasalahan sampah adalah dengan cara mengolah sampah secara baik melalui sanitari yang bagus, penempatan yang bagus dan seterusnya. Oleh karenanya, Pemkab Ponorogo selain menata TPA, juga menyadarkan masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri tanpa bertumpu pada TPA saja.

Dia pun membangun rumah kompos di beberapa pasar seperti Pasar Balong dan Pasar Sumoroto, pasalnya di dua pasar ini merupakan sentra penghasil sampah.

"Di tiap desa dan kelurahan di Ponorogo kita latih, kita buat percontohan sebagai pengolahan sampah secara mandiri supaya tidak over load di tempat pembuangan sampah yang organik langsung dipilah dan diolah di rumah kompos,"terangnya.

Selain itu, Pemkab Ponorogo juga akan mencari lahan baru untuk TPA, karena TPA di Mrican sudah overload. Pemkab akan mencari alternative tempat sampah yang lebih luas.

Ditanya terkait kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, Sapto menegaskan masyarakat Ponorogo sudah sadar tentang kebersihan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai.

"Kita sudah dapat piala adipura enam kali, masyarakat sudah jarang buang sampah ke sungai apalagi sampah popok sudah jarang sekali," tegasnya.

Sementara tiap tahun pihaknya selalu mencanangkan Gerakan Kebersihan Bersama (GKB) baik digelar pemerintah, perusahaan atau masyarakat saat peringatan hari lingkungan hidup masyarakat sudah aktif turut serta untuk peduli lingkungan dengan pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungannya.

"Tiap tahun kami gelar itu, seperti sekolah sungai kegiatan bersih-bersih aliran sungai," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.