Tim Basarnas dan TNI AL pun membantu pengawalan kapal tersebut hingga ke pesisir Pantai Popoh.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Asnawi mengatakan kapal yang membawa 32 ABK tersebut berhasil lego jangkar pukul 09.13 WIB, sekitar satu mil dari dermaga Popoh.
"Tadi kami bersama TNI AL, kepolisian dan beberapa pihak berhasil merapat ke KM Astro Sari, untuk ABK-nya rata-rata orang Pekalongan, sehat semuanya," kata Asnawi, Rabu (24/1/2018).
Menurutnya, saat ini seluruh ABK masih beristirahat di kapal untuk menenangkan diri. Kemungkinan kapten kapal dan beberapa ABK akan dibawa ke dermaga bila kondisi telah tenang.
"Maklum mereka masih syok, karena seminggu terapung dalam kondisi mesin mati," imbuhnya.
Asnawi menjelaskan, dari informasi sementara yang didapat dari nakhoda kapal, KM Astro Sari mengalami kerusakan mesin 18 Januari lalu. Akibatnya kecepatan kapal turun drastis dan hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 2 knot.
"Posisi kerusakan kapal terjadi di selatan Yogyakarta, mereka tidak berani menepi karena arus kencang, sehingga mengikuti arus dan ke Popoh ini," imbuhnya.
Dia mengatakan, kapten kapal mengirim sinyal darurat, karena kwawatir kapal akan terus terbawa arus hingga ke Australia. Mengingat operasional kapal nelayan berada di atas 9° Lintang Selatan.
"Kalau sampai ke Australia, untuk jiwa mungkin masih bisa selamat, sedangkan kapal pasti akan disita. Tapi Alhamdulillah ada Kapal Aquarius yang membantu dan memandu hingga beberapa titik," ujarnya. (fat/fat)