.webp)
"Pelakunya sementara kita selidiki, siapa yang melakukan hal tersebut," kata Kapolres Lumajang AKBP Rachmad Iswan Nusi," Senin (22/1/2018).
Rachmad menegaskan, pihaknya akan melakukan antisipasi, terutama menjelang pelaksanaan pilkada. Namun sejauh ini belum ada bukti yang bisa mengarahkan keterkaitan penemuan benda mirip bom dengan pilkada.
"Semua dugaan tetap kita antisipasi. Yang jelas dari kami kepolisian resor Lumajang berupaya untuk tetap mengamankan wilayah kita," ujar Rachmad.
Dia juga mengingatkan bagi siapa saja yang berupaya mengacaukan situasi di Lumajang, akan ditindak tegas. Untuk itu, polisi akan berupaya agar kasus 'teror bom' ini bisa segera terungkap.
"Dan bagi yang melakukan upaya untuk mengacaukan situasi kondusif yang ada di wilayah Polres Lumajang atau Kabupaten Lumajang ini, akan kita selidiki dan kita tangkap," tegasnya.
Rachmad menambahkan, untuk saat ini kondisi Lumajang masih aman terkendali. Dia juga mengimbau masyarakat bila ada hal-hal yang mencurigakan, segera melapor.
"Saya mengimbau kepada masyarakat apabila ada hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal, mungkin segera dilaporkan kepada kami, untuk segera diambil tindakan pencegahannya," tandasnya.
Kanit Jibom Subden 3 Detasemen B Bondowoso, Ipda Agus Hari Widodo menyatakan, jika dilihat dari bentuknya, kuat dugaan benda tersebut memang sengaja dibuat menyerupai bom. Namun apakah sengaja untuk melakukan ancaman, dia mengaku belum tahu.
"Kalau memang dibuat, mungkin tujuannya memang begitu (agar menyerupai bom). Apakah itu unsur ancaman atau gimana, kurang tahu juga," ujarnya.
Benda menyerupai bom ditemukan di halaman Sat Lantas Polres Lumajang di Jalan Gatot Subroto, Minggu (21/1). Benda itu terbungkus tas kresek warna ungu. Benda mirip bom itu ditemukan pertama kali oleh seorang Office Boy (OB) bernama Subur. (fat/fat)
