Massa NU dan Nasionalis di Banyuwangi Dirikan Posko Anti Komunis

Peristiwa

Massa NU dan Nasionalis di Banyuwangi Dirikan Posko Anti Komunis

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 19 Jan 2018 17:08 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Massa Nahdlatul Ulama (NU) dan Nasionalis di Banyuwangi mendirikan posko anti Komunis. Posko ini akan dijadikan pusat pendataan sekaligus mengawal penegakan supremasi hukum dalam persidangan kasus demo berlogo palu arit di Pesanggaran.

Perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Banser, Brigade Bela Bangsa, Forum Peduli Umat Indonesia (FPUI), Forum Suara Blambangan (Forsuba) dan Pemuda Pancasila (PP), membentuk Gerakan Anti Kebangkitan Komunis (GAKK).

"Gerakan ini untuk mengawal proses persidangan kasus demo berlogo palu arit yang pada Selasa 23 Januari 2018 depan sudah memasuki agenda pembacaan vonis hakim," ucap Ketua PP Banyuwangi, Eko Suryono kepada wartawan, Jumat (19/1/2018).

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Ketua FPUI, Kiai Abdul Hanan dan Ketua Forsuba, Abdillah Rafsanjani, disebutkan bahwa massa NU dan Nasionalis meminta majelis hakim untuk tidak ragu dalam melakukan penegakan supremasi hukum. Terlebih khusus kasus demo palu arit, dinilai sangat mirip dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Dan harus diingat, Banyuwangi pernah dilukai oleh laten Komunis, 61 orang kader GP Ansor dibantai dan kubur di lubang buaya Cemetuk, Cluring," kata Kiai Hanan.

Sementara itu, Abdillah Rafsanjani, Ketua Forsuba, meminta aparat Polres Banyuwangi, untuk lebih mewaspadai massa pendukung terdakwa kasus demo palu arit, Hari Budiawan alias Budi Pego. Karena dikhawatirkan diboncengi oleh oknum-oknum yang ingin menghidupkan kembali paham komunis gaya baru di Bumi Blambangan.

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Dari rekam sejarah, lanjut Abdillah, sepak terjang antek PKI memang kerap berlagak sebagai pahlawan. Seakan akan menjadi pembela, sambil menularkan informasi yang memutar balikkan fakta.

"Jadi kami minta Polisi bisa lebih tegas jika menemui adanya pelanggaran-pelanggaran," ungkapnya.

Dan guna memastikan majelis hakim bisa menjalankan tugas dengan lebih tenang dan profesional, rencananya massa NU dan Nasionalis akan menurunkan ratusan anggota demi turut mengamankan jalannya persidangan. Bahkan, sehari sebelum sidang agenda pembacaan vonis, Senin, 22 Januari 2018, kelompok GAKK akan berkonvoi keliling Banyuwangi.

"Sekitar 50 an kendaraan bermotor akan berkonvoi di kota, lainnya akan berkonvoi dititik-titik tertentu," jelas Abdillah yang juga sesepuh GP Ansor Banyuwangi ini. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.