Tiga Desa yang aktivitasnya terganggu itu adalah Desa Banjarpanjang, Desa Mangunrejo dan Desa Giripurno.
"Hujan deras mulai Kamis siang sampai tadi malam, sungai banjir kemudian sekitar pukul 10.00 WIB tadi terdengar suara gemuruh, ternyata jembatan amblas," ujar salah satu warga,
Koso (54), kepada detikcom di lokasi Jumat (19/1/2018).
Amblasnya jembatan dengan panjang sekitar 20 meter dan lebar sekitar 4 meter itu membuat pengendara baik roda dua maupun roda empat tak bisa melewatinya. Warga terpaksa harus memutar sejauh 5 km melewati Kecamatan Kawedanan bila ingin beraktivitas.
"Untuk aktivitas, harus memutar lebih jauh sekitar 5 km. Sudah gak berani lewat, kasihan anak sekolah," ungkap Koso.
![]() |
Kepala Dusun Banjarpanjang 1 Sudiro saat di lokasi mengatakan bahwa jembatan tersebut dibangun tahun 1983, dan pada Maret 2017 sudah nengalami keretakan. Pihak desa melapor ke dinas terkait yakni PU, namun belum ada perbaikan hingga akhirnya amblas.
"Bulan Maret 2017 lalu retak, kami sudah lapor tapi belum ada tindakan sampai akhirnya amblas ini," tutur Sudiro.
Warga meminta Pemkab Magetan dan pemerintah pusat merespon permintaan warga.
"Tolong pak Jokowi diperhatikan daerah yg potensi bencana sebelum ada korban jiwa," kata salah satu tokoh masyarakat Desa Banjarpanjang, Dimyati.
Warga yang enggan memutar jauh, nekat menerobos jembatan dengan jalan kaki untuk ke sawah dan ke sekolah. "Mau pulang dari sekolah, ini ndak berani nyeberang jembatan dibantu mbah-mbah itu," tutur salah satu siswi TK, Siska (6). (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini