Bekantan ini sempat terlihat duduk di atap rumah warga di Jalan Ciliwung. Rumah warga itu memang berdekatan langsung dengan tembok milik KBS.
Dimas, salah satu warga di Jalan Ciliwung mengaku kaget setelah melihat seekor Bekantan berwarna coklat kekuningan seukuran anak kecil tersebut.
"Ya takut ya biasa, pas lari ke belakang ternyata sudah ada petugas KBS bersama pawangnya," kata Dimas kepada wartawan, Selasa (16/1/2018).
Dimas mengatakan bahwa lepasnya Bekantan itu tidak begitu lama. Setelah diketahui kabur, Bekantan itu langsung dikejar petugas KBS, pawang, Satpol PP, dan linmas.
"Setelah petugas sempat mencari selama satu jam, akhirnya Bekatan tersebut kembali masuk ke areal KBS kembali," ujarnya.
Setelah kejadian ini, pihak Kebun Binatang Surabaya melalui siaran persnya membenarkan jika Bekantan itu lepas dari kandangnya.
"Memang sempat keluar area KBS, namun tim KBS langsung sigap untuk mengembalikan Bekantan kembali ke exhibit (kandang). Exhibit Bekantan yang berada di Pulau Bekantan didesain dengan model open range," kata Humas PDTS KBS Laily Widya Arishandi dalam siaran persnya.
Laily mengatakan, kondisi model open range ini memungkinkan Bekantan terlepas dari area KBS. Hal ini karena perilaku Bekantan yang berkelompok dan berpindah dari pohon satu ke lainnya. Dia terpisah disebabkan kalah kompetisi atau persaingan teritori.
"Dalam kelompok Bekantan kerap terjadi persaingan teritori, tetapi terpisahnya ini hanya berada di area Pulau Bekantan," jelasnya.
Populasi Bekantan di KBS saat ini mencapai 50 ekor. Bekantan merupakan satwa endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di Pulau Kalimantan. Species ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 30 ekor. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini