Ditemui di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Emil mengaku pihaknya enggan menyalahkan pihak pemasang maupun instansi yang menangani. Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi dan penyempurnaan lebih lanjut, sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para penyandang tunanetra.
"Ini adalah proses dari menuju, dari sebelum tidak mengakomodir hal tersebut menjadi mengakomodir hal tersebut. Jadi saya lebih fokus ke depannya supaya lebih bisa efektif, kami belajar dari kurang sempurnaan itu," kata Bupati Emil Dardak, Selasa (16/1/2018).
Baca Juga: Di Trenggalek, Guiding Block Tabrak Pohon dan Tiang Listrik
Emil menambahkan, selain fasilitas guiding block di trotoar Jalan Ahmad Yani Trenggalek, pihaknya juga mengakui fasilitas akses masuk di alun-alun juga kurang memadai untuk digunakan disabilitas, terutama pengguna kuri roda.
![]() |
"Kami akui, Trenggalek ini masih amatir manakala bicara mengenai mengakomodir difabel dan kami ingin menjadi profesional. Ini adalah proses untuk melangkah lebih maju," imbuhnya.
Sebelumnya, pemasangan guding block di troar di Jalan Ahmad Yani Trenggalek menjadi sorotan para penyandang disabilitas, karena jalur penunjuk jalan bagi tunanetra tersebut justru mengarah pada pohon serta tiang kabel telepon. Kondisi tersebut tampak terlihat di depan kantor Sekretariat Daerah (Setda) Trenggalek serta kantor Telkom setempat.
Detikcom bersama sejumlah wartawan sengaja mengajak beberapa penyandang disabilitas untuk mencoba menggunakan jalur tersebut. Hasilnya, tunanetra tidak bisa menghindari pohon dan tiang setelah mengikuti jalur yang ditentukan.
Para penyandang tuna netra menyayangkan kesalahan pemasangan guding block tersebut, padahal tambahan fasilitas itu cukup membantu mobilitas tunanetra dalam berjalan di atas trotoar. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini