Prakirawan BMKG, Mardani Gumintar mengatakan, secara umum curah hujan sedang di kisaran 5-10 mm/jam hingga hujan lebat yang lebih 20 mm/jam dan lebih dari 100 mm/hari, hampir merata di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
"Di daerah Banyuwangi selatan itu sedang hingga lebat, dimulai pada siang dan sore hari bahkan berlaku sampai malam hari. Yang perlu diwaspadai adalah angin kencang sesaat dan juga awan sibi dan berpotensi juga petir," kata Mardani kepada wartawan di kantornya, Selasa (16/1/2018).
Mardani menjelaskan, Awan Culumonimbus (CB) menyebabkan terjadinya hujan dan berpotensi disertai angin kencang hingga petir. Tandanya, kata dia, biasanya akan ada cuaca panas pada pagi dan siang hari, karena peningkatan suhu. Dari normalnya 26-27 derajat celcius meningkat 3 derajat atau lebih.
"Saat suhu meningkat terjadi pemanasan di atmosfir, di udara, penguapan tinggi itu pembentukan awan konvektif dan awan cb. Bisa juga disebabkan oleh suhu permukaan aifr laut yang meningkat dan menyebabkan pertumbuhan awan di daerah pesisir," paparnya.
Hujan intensitas tinggi kerap terjadi di wilayah Banyuwangi beberapa hari ini. Rabu (10/1/) lalu, ratusan rumah warga di Kecamatan Pesanggaran terendam banjir akibat luapan sungai setelah terjadi hujan lebat. Sejumlah warga harus dievakuasi dari rumahnya karena ketinggian air masuk ke permukiman mencapai 30 cm-1 meter.
Data dari Pos Sadar BPBD Banyuwangi, ada lima desa yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Desa Pesanggaran, Sumberagung, Sumbermulyo, Kandangan dan Sarongan Kecamatan Pesanggaran. (fat/fat)











































