Awalnya, belasan pelajar mengeluh pusing dan sakit perut. Beberapa di antaranya juga muntah-muntah, usai mengonsumsi makanan seperti pisang coklat, makaroni dan tela-tela. Namun korban akhirnya bertambah.
"Informasi awal seperti itu, ada puluhan siswa mengalami keracunan," kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto saat dikonfirmasi detikcom, Senin (15/1/2018).
Melihat kondisi itu, guru segera membawa para pelajar ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Budi menyebut, para pelajar diduga mengalami keracunan makanan ringan itu, tengah menjalani perawatan medis di puskesmas.
"Siswa diduga mengalami keracunan, merasakan pusing, sakit perut dan muntah-muntah," bebernya.
Dalam penanganan pertama, setidaknya ada 28 pelajar diduga mengalami keracunan. Dari jumlah itu, 10 pelajar harus menjalani perawatan intensif. "Yang 18 mendapatkan rawat jalan," terangnya saat dihubungi.
Polisi tengah menyelidiki kandungan zat dalam makanan yang dikonsumsi para pelajar. Makanan itu ditenggarai dikonsumsi para pelajar ketika waktu istirahat. Pasca itu, mereka merasakan pusing dan mual.
"Lagi ditangani tim dokter. Kami juga masih mendalami zat apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi," tandasnya. (fat/fat)