"Ini tersangkanya yang dua sudah lari sampai keluar bumi (tewas), karena saking takutnya terus menabrak petugas sehingga sampai lari keluar bumi," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya, Kamis (11/1/2018).
Buwas mengatakan, terungkapnya kasus sabu 7,3 kg ini berawal dari informasi penyelundupan narkotika jenis methaphetamin atau sabu dari Malaysia yang transit di Banjarmasin untuk dikirim ke Surabaya. Bea cukai memantau terus informasi tersebut.
"Dari informasi itu kami lakukan penangkapan seorang ABK Kapal MV yang kemudian kami kembangkan hingga pengiriman dilakukan di Surabaya. Setelah sampai di Tanjung Perak dua orang Ahmad Zaeni dan Abdul Rahman sebagai kurir pengangkut dan dijemput Hasan menggunakan mobil Honda CR-V nopol M 1386 AC," ungkap Buwas.
![]() |
Ternyata dalam CR-V juga ada Hamid dan Ibrahim. Sedangkan tiga pelaku lainnya sudah disiapkan satu mobil lainnya yakni Toyota Avanza. "Saat berusaha dilakukan penangkapan, seluruh pelaku melarikan diri. Yang Avanza berhasil dilumpuhkan di kawasan Kalimas. Sedangkan Honda CR-V terus berupaya kabur hingga dikawasan Pacar Kembang," kata Buwas.
"Setelah terdesak petugas pelaku Hamid dan Ibrahim masih berusaha melarikan diri dengan menabrak seorang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas oleh anggota," ujar mantan Kabareskrim Mabes Polri ini.
Kata Buwas pengungkapan ini merupakan sinergi antar lembaga negara yang harus terus dilakukan untuk memberantas peredaran narkotika. "Ini bentuk sinergi nyata antara Bea Cukai, BNN serta anggota TNI dan Polri. Makanya terus kita tingkatkan," pungkas Buwas. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini