"Saya sudah mengundurkan diri dari Polri karena panggilan hati. Saya putra daerah ingin memperbaiki Jombang. Saya meninggalkan masa dinas saya yang kurang 3 tahun lagi," kata Syafiin usai mendaftar di KPU Jombang, Jalan Romli Thamim, Rabu (10/1/2018).
Syafiin terakhir kali menjabat Analis Madya Bidang Hukum di Mabes Polri. Dia juga pernah menjabat Kepala Biro Umum Sekretaris Militer pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebagai pasangannya di Pilbup 2018, Syafiin menggandeng Choirul Anam, kader PDIP yang saat ini menjadi anggota DPRD Jombang. Pasangan ini diusung PDIP dan Partai Hanura yang mempunyai 11 kursi.
Jumlah kursi partai pengusung Syafiin-Choirul (Syahrul) melebihi syarat minimal suara dukungan. Di Pilbup Jombang, koalisi partai minimal harus mempunyai 10 kursi agar bisa mengusung pasangan calon. Selain itu, PBB dan PKPI mendukung pasangan ini.
"Alhamdulillah pendaftaran saya diterima KPU. Tak ada masalah untuk pemberkasan karena KPU sudah memberi kesempatan untuk memperbaiki," ujarnya.
Komisioner Divisi Teknis KPU Jombang M Dja'far memastikan syarat pencalonan dan syarat calon yang diajukan pasangan Syahrul sudah lengkap.
"Kami akan meneliti berkas semua pasangan bakal calon yang sudah mendaftar, nanti ada waktu untuk perbaikan tanggal 18-20 Januari," tandasnya.
Dengan begitu, Pilbup Jombang hanya diikuti 3 pasangan bakal calon. Dua pasangan mendaftar lebih dulu.
Yakni pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah yang diusung PPP, Partai Demokrat dan Gerindra mendaftar pada Senin (8/1/2018). Sementara pasangan Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muchtar yang diusung PKB, Partai Golkar, PKS, PAN dan NasDem baru mendaftar siang tadi. (iwd/iwd)