Selain itu mereka melakukan action dengan mencopot karangan bunga serta spanduk penolakan Tri Rismaharini sebagai cawagub.
"Ini rasa bersyukur kami karena Bu Mega ternyata mendengarkan aspirasi kami, sehingga membuat Bu Risma tetap menjadi wali kota dan tidak direkom sebagai cawagub di Pilgub Jatim," kata salah satu perwakilan elemen Forum Relawan Saya Surabaya, Imam Budi Utomo di sela aksi di depan pintu masuk Balai Kota, Rabu (10/1/2018).
Imam mengatakan aksi ini juga bentuk dukungan kepada Wali Kota Tri Rismaharini agar terus semangat dan amanah menjalankan jabatannya hingga tuntas.
"Biar orang Jakarta mengerti bahwa bu wali adalah milik Surabaya dan menyelesaikan janji-janji serta menjalankan amanah warga Surabaya sampai selesai," tambahnya.
![]() |
Usai melakukan beberapa orasi dari beberapa elemen seperti perwakilan kader lingkungan, perempuan NU, Putra Pemuda Surabaya (Pusura) dan Forum Relawan Saya Surabaya yang berisi ucapan dukungan pada Wali Kota Tri Rismaharini.
Belasan orang yang juga menggunakan kain putih diikat di kepala dengan tulisan 'Save Risma' melanjutkan aksinya dengan memotong tumpeng.
Usai melakukan orasi dan potong tumpeng, massa melanjutkan aksi bersih-bersih bunga ucapan dan spanduk yang ada selama ini dipasang di balai kota dan rumah dinas wali -ota.
"Aksi bersih-bersih dan pencopotan ini sebagai tanda berakhirnya perjuangan kami untuk mempertahankan Bu Risma agar tidak maju dalam Pilgub Jatim maupun direkom sebagai cawagub pengganti Abdullah Azwar Anas yang mundur," tandasnya.
Massa pun ditemui Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser yang menyampaikan salam dan ucapan terima kasih dari Wali Kota Risma.
"Sebelumnya saya mohon maaf karena beliau (Wali Kota Risma) masih ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan sehingga tidak bisa menemui. Beliau juga ucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga dukungan dan silatirahmi ini makin membuat Surabaya makin aman dan sejahtera," kata Fikser. (fat/fat)