Bidan Wilayah Kelurahan Tamanan, Dewi Nofitasari, mengatakan, luapan banjir semalam mencapai ketinggian hampir satu meter, sehingga sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di dalam kantornya ikut terendam.
"Ini dua hari berturut-turut kena banjir terus, kalau yang kemarin obat-obatan masih aman, tapi yang ini kena semua, sehingga pelayanan di sini ditutup sementara," katanya, Selasa (9/1/2018).
Saat ini para petugas melakukan upaya pembersihan sisa-sisa material banjir serta perangkat medis yang ikut terendam. Pihaknya berharap, banjir tidak datang kembali sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa kembali normal.
Meskipun pelayanan di Ponkesdes tidak dibuka, namun sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan tetap melakukan aktivitas kepada para korban banjir. Salah satunya dengan mendistribusikan kaporit yang digunakan untuk menjernihkan dan mensterilkan air sumur di perkampungan.
Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar air sumur di desa yang terdampak banjir menjadi keruh, sehingga tidak layak dikonsumsi maupun untuk mencuci dan mandi.
Sebelumnya bencana banjir menerjang sembilan desa di tiga kecamatan yang ada di Trenggalek. Banjir diakibatkan oleh hujan deras yang terjadi selama lebih dari lima jam, sehingga sungai dalam kota tidak mampu menampung debit air dan meluap. (iwd/iwd)











































