.webp)
Jembatan yang menjadi satu-satunya akses penghubung Desa Kalirejo dengan Desa Sumber Argo itu ambruk, setelah terkena hantaman material banjir.
Praktis, dengan ambrolnya jembatan berukuran panjang sekitar 18 meter dan lebar 3 meter itu, masyarakat dua desa tersebut kini terisolasi. Selain itu, jembatan yang melintang di antara sungai Desa Pategalan dan Pagar Gunung juga ikut runtuh di terjang banjir.
"Di Kecamatan Banyuputih dan Asembagus juga ada beberapa jembatan yang runtuh. Kejadiannya sore kemarin setelah hujan deras. Sekarang kami masih terus mendata kerusakan infrastruktur akibat banjir. Termasuk titik-titik tangkis sungai ambrol," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Senin (8/1/2018).
Tak hanya merusak infrastruktur saja. Banjir bandang yang terjadi di wilayah barat Situbondo juga menghanyutkan dua warga. Satu orang bahkan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
 Warga yang hanyut ditemukan tewas/ Foto: BPBD Situbondo |
Yakub (55), warga Desa Tamankursi, KecamatanSumbermalang, terhanyut banjir bandang saat memperbaiki pematang sawahnya yang berlokasi di tepi sungai. Mayat korban ditemukan tersangkut bebatuan di aliran sungai Desa Baderan, kecamatan setempat.
Sementara satu korban lainnya, Bunali (55), warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Besuki. Pria ini sempat terjebak banjir bandang, saat mencari rumput di tepian sungai Bales di Desa Widoropayung. Bunali berhasil diselamatkan warga menggunakan tali, setelah sekitar satu jam terjebak banjir.
Tak hanya banjir bandang saja. Saat bersamaan, hujan deras juga menyebabkan terjadinya bencana longsor di Desa Sumberargo, Kecamatan Sumbermalang. Seorang warga setempat, Sinta (19), mengalami cedera akibat tertimpa material longsor. Saat longsor terjadi, Sinta dan suaminya kebetulan melintas di jalanan tersebut. Sinta mengalami sejumlah luka di tubuhnya, hingga dilarikan warga ke Puskesmas terdekat. Sementara suaminya selamat dan lolos dari cedera.
"Sawah juga banyak yang terkena banjir. Untuk kerusakan rumah warga akibat bencana, sejauh ini kami belum menerima laporan," tandas Puriyono. (fat/fat)
